lensadakwah.com. Tiga arahan penting disampaikan oleh Prof. Dr.Haedar Nashir, M.Si kepada Unsur Pembantu Pimpinan Majelis, Lembaga dan Biro Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2022-2027 dalam acara Peneguhan visi dan komitmen gelombang kedua di Auditorium KH. Ahmad Azhar Basyir, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sabtu, (18/3/2023).
Usai menyerahkan SK kepada 16 ketua Pimpinan Majelis, Lembaga dan Biro, Haedar memberikan pengarahan kepada seluruh peserta yang hadir.
Alhamdulillah Telah diselenggarakan kegiatan yang sama di Muhammadiyah Yogyakarta. Kita dilaksanakan dua tahap mengingat anggotanya sangat banyak lebih dari 1311-an orang anggota Majelis, Lembaga dan Biro. Nanti kalau digabung akan seperti Muktamar. Ucapnya yang disambut tawa hadirin.
Pria kelahiran Bandung ini melanjutkan sambutannya, Atas nama PP mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu/saudara sekalian yang telah bersedia menjadi pimpinan Majelis, badan lembaga dan Biro. Dan nanti bersama-sama selama 5 tahun kita mengemban amanat Muktamar. Ungkapnya.
Haedar Nashir, dalam kesempatan yang sama juga mengucapkan terima kasih kepada para senior, para pakar atas waktu dan tenaganya ditengah kesibukannya yang padat bisa berkhidmat melalui Majelis, badan lembaga dan Biro, bergabung bersama di PP Muhammadiyah. Jazakumullah khoiron katsiron. Ucapnya.
Dia melanjutkan, bahwa agenda kita bersama memang cukup berat. pertama melaksanakan amanat Muktamar. ada program umum terdiri dari 8 prioritas dan ada 24 program perbidang melalui majelis lembaga dan Biro. Ucap Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Tahun 2019
Alumnus S3 Universitas Gadjah Madah ini lantas memberikan arahan penting. “Ada tiga hal penting yang harus dimiliki oleh pimpinan Muhammadiyah”.
Pertama adalah keikhlasan.
Keikhlasan ini sudah menjadi DNA Muhammadiyah, dan keikhlasan inilah yang membuat Muhammadiyah bisa maju dari ranting sampai Pusat.
Yang kedua adalah kesungguhan.
Kita banyak program, baik program umum maupun program perbidang. maka dengan kesungguhan dan berkelanjutan mandat muktamar akan bisa diwujudkan.
Yang ketiga adalah kesabaran.
Banyak dinamika di Muhammadiyah dengan keragamannya. insya Allah dengan kesabaran kita akan mampu menjalankan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan Muhammadiyah.
Selain itu, Suami dari Noordjannah Djohantini ketua Umum PP ‘Aisyiyah 2015-2020 ini melanjutkan, Kesabaran adalah sesuatu nilai yang shahih dan sesuatu yang kenyal untuk bisa bertahan dan tumbuh dalam memajukan Muhammadiyah. Tandasnya.
Penulis, M.Khoirul Anam