Lensadakwah.com – Betapapun sederhana dan kecilnya kebaikan yang kita lakukan, tidak akan pernah hilang. Hal ini yang disampaikan oleh ustad Nurcholis Huda dalam Kajian yang diampu pada Rabu, 25 Januari 2023 di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya.
Nampak dalam muqaddimahnya ustad yang Akrap dipanggil ustad Nurcholis ini mengutip sebuah ayat:
وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۖ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۗ وَمَا بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. QS. Al Baqarah: 148.
Allah akan mencatat segala kebaikan maupun kejelejan. Oleh karena itu marilah kita semangat berbuat baik dan berusaha menjauhkan diri dari perbuatan buruk.
Cerita Inspiratif:
-
Sebuah rumah di tepi hutan dihuni seorang Wanita dan anak kecil.
Ketika anak itu sedang bermain di halaman rumah, tiba-tiba seekor
rusa menggigit pakaian anak itu dan membawa anak itu pergi masuk
hutan. Anak itu terkejut dan menjerit berteriak minta tolong.
-
Ibunya terkejut, apalagi ibu itu tahu rusa yang membawa anak itu
adalah rusa yang sering berada dekat rumahnya. Tidak menyangka
rusa nampak jinak itu ternyata berbuat jahat. Ibu itu lalu mengejarnya
masuk hutan. Belum jauh masuk dia menemukan anaknya duduk di
rerumputan sedang bermain dan tidak kurang suatu apapun.
-
Lalu mereka Kembali ke rumah. Betapa terkejut ternyata rumahnya
hancur rata dg tanah ditimpa pohon besar yang roboh dan menimpa
rumahnya. Dia berfikir andaikan ia ada di rumah dan anaknya ada di
halaman pasti tertimpa pohon besar itu. Dia berkesimpulan rusa itu
tidak berbuat jahat tapi justru menolong menyelamatkan mereka.
-
Ibu itu merenung. Lalu dia teringat beberapa waktu ketika rusa itu
masih kecil. Dia terpisah dari indukya. Seorang pemburu
mengejarnya. Anak rusa itu lari masuk rumah. Lalu Wanita itu
menutup rusa itu dengan beberapa kain. Sang pemburu kehilangan
jejak. Akhirnya pemburu itu pergi. Maka selamatlah anak rusa itu.
-
Rupanya peristiwa itu terkesan pada anak rusa. Maka ketika dia dg
instingnya melihat sebuah pohon amat besar akan tumbang, dia
menyelamtkan penghuni rumah itu. Nampaknya itu sebagai balasan
terima kasih kpd wanita yang dulu menyelamatkan nyawanya dari
incaran pemburu.
-
Kesimpulan: kebaikan tidak pernah hilang. Dia akan datang berupa
kebaikan yang kadang tidak kita duga. Mungkin kita sudah lupa dg
kebaikan yang pernah kita lakukan. Tapi Allah tidak pernah lupa
dengan apa saja yang kita perbuat. Demikian juga dengan keburukan
yang pernah kita lakukan. Allah juga tidak pernah lupa.
Setiap perbuatan baik itu, untuk diri kita sendiri. Semua kebaikan kembalinya untuk kita. Demikian juga sebaliknya, perbuatan jelek kembalinya pada diri kita sendiri.
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. QS Al Isra’: 7
Barang siapa yang berbuat baik sebesar zarrah, maka dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang berbuat keburukan sebesar zarrah, maka akan melihat balasamnya. QS. Al Zalzalah: 7-8.
Mari kita renungkan:
-
Allah memberi kita udara yang besih. Lalu kita mengotorinya. Allah
memberi kita bumi yang subur lalu kita menebangi dg serakah maka
terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Tambangnya dikeruk
semena –mena. Lautan dan sungai yang bening lalu kita kotori dg
macam2 polusi. Ikannya kita ambil dg serakah. Maka Allah
memberikan sedikit bencana sebagai peringatan agar manusia sadar.
-
Namun orang-orang yang melakukan perusakan di bumi ini sering tdk
terkena musibah. Mereka tinggal di Jakarta bahkan di singapura.
Sedang yang tertimpa bencana adalah orang-2 miskin yang ada di
sekitar daerah itu. Lalu muncul pertanyaan dimana keadilan?
-
Allah maha bijaksana. Tdk akan menimpakan keburukan pda orang
yang baik. Allah punya perhitungan sendiri. Berbeda dengan
perhitungan manusia. Dia bisa memberikan ampunan semua
kesalahannya dan melipatgandakan kebaikannya.
-
Dengan demikian mereka tidak meninggal sia-sia tetapi mendapat
tempat mulia disisi Allah SWT.
Yang merusak amal kebaikan:
1. Perbuatan riya’, yaitu: Melakukan kebaikan hanya ingin dilihat orang lain.
2. Menyebut-nyebut (undat-undat) pemberiannya.
3. Menyakiti hati orang yang menerimanya
Menghapus perbuatan buru
Orang yang telah melakukan perbuatan buruk, masih memiliki kesempatan menghapunya. Dengan syarat:
1. Menyesali perbuatan buruknya dan menyesali tidak akan mengulanginya.
2. Mintak ampun atau istighfar sebanyak-banyaknya.
3. Mengimbanyinya dengan perbuatan baik sebanyak-banyaknya.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. QS. Ali Imran: 135.
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. QS. Hud: 114.
Sebelum mengakhiri kajiannya, ustad Nurcholis mengajak kepada jamaah untuk menjaga perbuatan baiknya agar kelak dapat dijumpai balasannya.
Lensadakwah.com
Sumber: Kajian ustad Nurcholis Huda
Penulis : Muchamad Arifin