LENSADAKWAH.COM – Tim Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyempatkan diri mampir di Masjid Jami Sultan Syarif Abdurahman yang merupakan masjid tertua di Pontianak Kalimantan Barat.
Masjid Sultan Syarif Abdurrahman merupakan peninggalan Kerajaan Pontianak yang terletak di Kampung Dalam Bugis Pontianak. Oleh karenya tim LDK PP Muhammadiyah sepulang dari kegiatan pesantren mualaf di Landak meluangkan berkunjung di masjid yang cukup bersejarah tersebut.
Membaca dari beberapa tulisan disebutkan, bahwa masjid Jami Sultan Syarif Abdurahman dan Istana Kadriah merupakan cikal bakal Kota Pontianak pada tahun 1771. Masjid Jami sendiri awalnya hanya sebuah langgar sederhana. Menurut hikayat, masjid ini mulai dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Syarif Usman (1819-1855), sultan ketiga Kesultanan Pontianak. Peletakan batu pertama pondasi bangunan dilakukan pada tahun 1821.
Lantai masjid diberi jarak sekitar satu setengah meter dari permukaan tanah. Dengan demikian, meskipun berada tepat di atas Sungai Kapuas, masjid tidak pernah terkendala banjir. Kini bagian kolong masjid telah dicor semen untuk mengantisipasi amblas mengingat struktur tanah yang labil dan sebagian bergambut.
Material konstruksi didominasi oleh kayu belian. Kayu tersebut dapat dilihat pada pagar, lantai, dinding, menara, beduk besar yang terdapat di serambi masjid, serta enam tiang utama penyangga ruang masjid yang telah berusia lebih dari 170 tahun.
Masjid tua ini kini berdiri kokoh dan tidak mengubah tampilan lamanya yang orisinal demi mempertahankan eksistensi sejarah. Luar biasa dan bersyukur bisa meluangkan waktu untuk mampir di masjid yang sangat bersejarah ini. Jelas Muchamad Arifin ketua LDK PP Muhammadiyah kepada tim kontributor lensadakwah.com
https://vt.tiktok.com/ZSFV4YFr5/
Sumber: Divisi Dakwah Digital LDK PP Muhammadiyah