LENSADAKWAH.COM – Peran orang tua sangat penting dalam membentuk masa depan anak karena mereka adalah figur pertama yang memengaruhi tumbuh kembang anak secara fisik, emosional, sosial, dan intelektual.
Hal di atas yang disampaikan oleh Muchamad Arifin di depan jamaah kajian orang tua wali murid yang diselenggarakan oleh SMP Muhammadiyah 15 Surabaya. Sabtu, 13 Desember 2024.
Orang tua adalah role model pertama bagi anak. Melalui interaksi sehari-hari, anak belajar nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan etika. Sikap dan tindakan orang tua akan membentuk karakter anak yang akan memengaruhi kehidupannya di masa depan.
Ustad Arifin dalam kajian tersebut membukanya dengan ayat yang terdapat dalam Al Qur’an yang berbunyi:
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur. QS. An Nahl: 78
Ayat di atas dijelaskan melalui vidio yang di munculkan dalam layar presentasinya, yang menjelaskan proses terjadinya manusia di dalam rahim ibu hingga menjadi manusia makhluk yang sempurna.
Orang tua memainkan peran penting dalam mendukung pendidikan formal maupun informal. Dukungan ini bisa berupa perhatian terhadap pembelajaran anak, menyediakan lingkungan yang kondusif, atau membimbing anak menemukan minat dan bakat mereka. Pendidikan ini akan menjadi bekal untuk membangun karier dan masa depan yang cerah.
Pola asuh yang diterapkan orang tua, seperti pola asuh otoritatif, permisif, atau otoriter, sangat memengaruhi bagaimana anak bersikap, mengambil keputusan, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Pola asuh yang seimbang akan membantu anak menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
Ustad Arifin lanjut menjelaskan dua masalah besar, jika orang tua tidak bisa mendampingi dengan baik, yaitu masalah dampak negatif dari gadjed dan bahaya penyalahgunaan narkoba yang terus menjadikan generasi muda banyak yang menjadi kurban sebelum meraih cita-citanya.
Penggunaan gadget yang berlebihan atau tidak terkontrol pada anak usia dini dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan mereka, baik secara fisik, emosional, sosial, maupun kognitif.
Penggunaan gadget pada anak usia dini harus dikontrol dengan bijak. Dengan membatasi waktu layar, memilih konten yang tepat, dan menyediakan aktivitas lain, orang tua dapat meminimalkan dampak negatif gadget pada perkembangan anak.
Masalah lainnya yang perlu kita awasi adalah; masalah peredaran gelap narkoba yang menjadikan jutaan anak menjadi kurban dari penyalahgunaan narkoba. Sebagaimana dalam data hasil surve BNN, bahwa dalam setiap jamnya 2-3 anak mati sia-sia akibat dari penyalahgunaan narkoba.
Kasus penyalahgunaan narkoba pada usia dini di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Anak-anak dan remaja menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap bahaya narkoba karena berbagai faktor, seperti tekanan lingkungan, kurangnya pengawasan, hingga minimnya pemahaman mengenai dampak negatif narkoba.
Kasus narkoba pada usia dini di Indonesia merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian bersama. Dengan sinergi antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat, penyalahgunaan narkoba pada anak dapat dicegah, sehingga generasi muda Indonesia memiliki masa depan yang lebih cerah.