LENSADAKWAH.COM – Menjadi Muslim yang sempurna kaffah adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan kesungguhan, ketakwaan, dan usaha untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Al-Qur’an dan hadis memberikan pedoman tentang bagaimana seorang Muslim dapat mencapai kesempurnaan diri hingga menghasilkan akhlakulnkarimah.
Hal di atas yang disampaikan ustad Muchamad Arifin dalam muqaddimah kajian Rabu ba’da Shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya. Rabu, 15 Januari 2025.
Menjadi muslim yang kuat, harus dimulai dari iman yang kuat. Dan Iman yang kuat diibaratkan seperti pohon dalam Al-Qur’an, menggambarkan iman yang kokoh, produktif, dan bermanfaat. Sebagaimana dalam firmanNya:
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat (tetap) dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” QS. Ibrahim: 24-25
Selanjutnya panggilan ustad Arifin menjelaskan gambaran pohon yang kuat itu bagaimana. Pohon yang kuat adalah:
1. Akar yang Kokoh
Iman yang kuat memiliki dasar yang kokoh, seperti pohon yang akarnya tertanam dalam tanah. Akar ini melambangkan keimanan yang tertanam dalam hati, yaitu keyakinan kepada Allah, Rasul-Nya, dan ajaran Islam. Ketika iman memiliki fondasi yang kuat, seseorang tidak mudah tergoyahkan oleh ujian atau godaan.
2. Cabang yang Menjulang ke Langit
Cabang pohon yang menjulang melambangkan amal saleh yang terus berkembang dan menuju ridha Allah. Amal perbuatan seorang mukmin menjadi bukti dari keimanan yang tertanam dalam hatinya.
3. Buah yang Bermanfaat
Pohon yang baik menghasilkan buah yang manis dan berguna bagi makhluk lain, sebagaimana seorang mukmin yang imannya kokoh memberikan manfaat kepada sekitarnya melalui ilmu, akhlak, dan amal saleh.
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad)
4. Selalu Produktif
Pohon yang baik menghasilkan buah di setiap musim. Ini menggambarkan konsistensi seorang mukmin dalam beribadah dan berbuat.
Pohon yang baik menghasilkan buah di setiap musim, dan ini menggambarkan kehidupan seorang mukmin yang selalu konsisten dalam ibadah, kebaikan, dan amal saleh, tanpa terikat oleh waktu atau keadaan tertentu.
Seperti pohon yang terus memberi manfaat melalui buahnya, seorang mukmin yang memiliki iman kokoh akan senantiasa menjadi sumber kebaikan bagi dirinya sendiri dan orang di sekitarnya, tidak peduli dalam situasi sulit maupun lapang.
Buah dari pohon yang baik tidak hanya bermanfaat untuk manusia, tetapi juga bagi makhluk lainnya. Demikian pula seorang mukmin yang baik, kehadirannya memberi dampak positif yang luas, baik melalui perilaku, perkataan, maupun tindakan.
Buah dari iman yang konsisten terlihat dalam berbagai aspek kehidupan seorang mukmin—ia senantiasa bersikap jujur, penuh kasih sayang, menjaga hubungan dengan Allah melalui ibadah, sekaligus menjaga hubungan dengan manusia melalui akhlak yang mulia. Ia tidak hanya beribadah ketika suasana mendukung, tetapi tetap melakukannya bahkan di tengah tantangan. Seperti pohon yang tak pernah berhenti berbuah meskipun cuaca berubah-ubah, seorang mukmin yang baik tetap istiqamah dalam keimanannya.
Selain itu, pohon yang menghasilkan buah sepanjang musim juga menunjukkan keberkahan dan kesuburan. Hal ini mengajarkan bahwa iman yang benar dan kokoh akan mendatangkan kebaikan yang melimpah, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Buah dari iman yang kuat tampak dalam kedamaian hati, kekuatan dalam menghadapi cobaan, dan kemudahan dalam berbuat baik. Bahkan, kehadiran seorang mukmin yang konsisten menjadi inspirasi dan teladan bagi orang lain, layaknya pohon rindang yang memberikan naungan dan kenyamanan.
Makna ini juga mengajarkan bahwa kebaikan dan amal tidak mengenal musim tertentu. Seorang mukmin yang sejati tidak hanya rajin beribadah atau berbuat baik ketika merasa semangat atau ketika Ramadhan tiba, tetapi terus melakukannya sepanjang hidup, seperti pohon yang tidak pernah berhenti menghasilkan buah.
Kehidupan seorang mukmin sejati adalah wujud nyata dari keimanan yang terus menerus menyemai manfaat, menjadi sumber kesejukan, dan memperkaya kehidupan orang lain di sekitarnya. Dengan demikian, ia menjadi refleksi dari pohon yang baik, yang diberkahi oleh Allah untuk memberikan manfaat tanpa henti.
Tim IT Masjid At-Taqwa