LENSADAKWAH.COM – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terosisme (FKPT) Jawa Timur Husniyatus Salamah Zainiyati menyampaikan, bahwa selama kita mau ikhtiar isyaallah semua program kegiatan akan tetap bisa jalan dengan baik meskipun upaya efiensi anggaran harus tetap dijalankan. Pernyataan ini disampaikan pada acara Forum Group Discussion (FGD) Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT 2025

Ketua FKPT Jawa Timur yang lebih akrap dengan panggilan Prof. Titik ini menyampaikan, bahwa sinergi dengan berbagai pihak seperti instansi pemerintah daerah dan lembaga lainnya akan menjadikan program-program pencegahan intoleransi, moderasi serta program pencegahan terorisme lainnya akan tetap berjalan.
Sementara itu Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, menyampaikan bahwa, Pendekatan cinta dalam upaya pencegahan terorisme berfokus pada nilai kasih sayang, kemanusiaan, dan keterbukaan untuk menangkal ideologi radikal. Pendidikan yang mengajarkan toleransi dan perdamaian sejak dini membantu individu memahami pentingnya menghormati perbedaan. Selain itu, peran keluarga dan komunitas sangat krusial dalam menumbuhkan rasa kebersamaan, sehingga tidak ada individu yang merasa tersisih atau terpinggirkan, mengingat perasaan keterasingan sering kali menjadi pemicu seseorang terpengaruh oleh paham ekstrem.
Lanjut Kasubdit yang memiliki nama lengkap dan gelar Kolonel (Sus) Harianto, S.Pd., M.Pd. menjelaskan, bahwa melibatkan pemuka agama dalam menyampaikan pesan perdamaian dan menegaskan bahwa agama seharusnya menjadi sumber ketenteraman, bukan konflik. Dalam upaya deradikalisasi, individu yang pernah terpapar paham radikal diberikan dukungan psikologis dan sosial agar dapat kembali ke masyarakat dengan perspektif yang lebih positif. Selain itu, pemberdayaan sosial dan ekonomi menjadi faktor penting karena memberikan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan dapat mengurangi ketertarikan terhadap ideologi ekstrem.
Dengan menanamkan nilai cinta dan kemanusiaan, pendekatan ini tidak hanya berperan dalam pencegahan terorisme tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai, inklusif, dan penuh kepedulian.
Sumber: Muchamad Arifin