LENSADAKWAH.COM – Medel komunitas di tengah masyarakat sangat bervariasi. Oleh karena itu menjadi dai komunitas harus memiliki modal yang cukup. Inilah pesan Muchamad Arifin ketua Lembaga Dakwah Komunitas ( LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di depan para pumpinan LDK PDM Bamyuwangi, 23 Oktober 2024.
Kegiatan rapat koordinasi yang diselenggarakan di ruang pertemuan PDM Banyuwangi tersebut menurut Wakil Ketua PDM Banyuwangi Abdul Latif, SJ., M.PdI adalah sebagai upaya untuk mempercepat gerak dalam menjalankan amanah sebagai pengurus LDK PDM Banyuwangi.
Ustad Latif paghilan wakil ketua PDM Banyuwangi yang membidangi Majelis tabligh dan LDK ini berharap dengan hadirnya ketua LDK PP Muhammadiyah di Banyuwangi bisa menjadikan motivasi bagi para pengurus LDK untuk menjalankan apa yangvtelah di programkan.
Munculnya komunitas bagaikan jamur di musim hujan ini jangan sampai di biarkan liar berjalan tanpa arah. Oleh karena itu dai LDK harus hadir di tengah-tengah komunitas yang ada. Desak Muchamad Arifin kepada pengurus LDK Muhammadiyah Banyuwangi.
Banyuwangi yang kaya dengan tempat wisata dan diiringi munculnya komunitas yang cukup bervarian, pastinya harus diimbangi dengan hadirnya dakwah yang dapat menyesuaikan budaya setempat. Disnilah tugas dai komunitas sebagai dai non mimbar.
Sebagai dai non mimbar, para dai LDK dituntut untuk memiliki modal yang cukup dari pada dai mimbar seperti muballigh dari Majelis Tabligh. Kalau muballigh itu datang dengan jamaah yang sudah siap menerima materi, sedangkan dai LDK dalam berdakwah masih mencari sasaran yang tepat. Bukan hanya itu saja. Kalau Muballih datang dengan tangan kosong sedangkan dai LDK sebaliknya.
Berdakwah di komunitas tidak bisa dengan tangan kosong. Berangkat harus membawa bekal untuk diberikan kepada jamaah komunitas. Oleh karena itu sebagai dai komunitas harus kreatif dan ikhlas jangan mengharap imbalan.
Sebagai bekal, maka di akhir acara Muchamad Arifin memberikan e-book tuntunan dai komunitas kepada Wakil Ketua PDM Banyuwangi Abdul Latif, SJ., M.PdI.