LENSADAKWAH.COM – Kediri, 11 Mei 2025 — Suasana hening penuh haru menyelimuti Masjid Nurul Hikmah, Kota Kediri, Ahad pagi ini. Dalam kajian istimewa yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri, hadir Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustadz Muchamad Arifin, yang menyampaikan ceramah bertajuk “Dakwah Menyapa Pinggiran: Menjadi Terang di Tempat yang Terlupakan.”

Dengan suara tenang namun menggugah, Ustadz Arifin mengajak jamaah merenungi masih luasnya lahan dakwah yang belum tersentuh, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) serta komunitas marginal yang hidup dalam bayang-bayang perkotaan. “Ada mereka yang jauh dari jangkauan masjid, yang hidup di lorong-lorong sempit kota maupun dusun terpencil di perbatasan negeri. Mereka rindu sentuhan dakwah, tapi tak tahu harus ke mana,” ujarnya.
Ceramah beliau bukan sekadar nasihat, tapi rangkaian kisah nyata. Dengan penuh keikhlasan, Ustadz Arifin berbagi pengalaman menjadi dai komunitas—mulai dari mendampingi mualaf Baduy di Banten, menapaki kampung-kampung di pedalaman Kalimantan, hingga menyampaikan cahaya Islam di balik jeruji penjara. “Dakwah di balik deruji adalah tentang harapan. Tentang mereka yang menyesali masa lalu dan ingin memulai hidup baru dengan cahaya iman,” kisahnya lirih, membuat beberapa jamaah meneteskan air mata.
Suasana menjadi semakin syahdu ketika Ustadz Arifin mengajak jamaah bukan hanya menjadi pendengar, tetapi pelaku dakwah. “Jika kalian tak bisa pergi ke pelosok, maka doakan. Jika tak bisa menyapa dengan lisan, maka bantu dengan harta. Tapi jangan sampai kita diam, ketika saudara-saudara kita menanti cahaya,” serunya.
Kajian ini bukan hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga membakar semangat para jamaah untuk ikut ambil bagian dalam gerakan dakwah yang mencerahkan. Sebuah ajakan tulus untuk tidak melupakan mereka yang jauh dari gemerlap pusat kota, tetapi sangat dekat di sisi Allah.