LENSADAKWAH.COM- Bertempat di b Hotel Denpasar Bali, dan dengan semangat perubahan dan sinergi untuk kemajuan pendidikan Muhammadiyah terus bergelora. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya menggelar kegiatan upgrading yang sarat makna. Rabu, 28/05/2025.
Dengan mengusung tema “Konsolidasi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Kemajuan SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya”, acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen para kepala sekolah dalam menghadirkan pendidikan yang unggul, berkarakter, dan berkelanjutan.
Hotel yang terletak di Jl. Imam Bonjol No. 508, Pemecutan Klod ini menjadi saksi bisu atas tekad bulat para pemimpin sekolah Muhammadiyah untuk terus bertumbuh bersama.
Hadir sebagai pembicara utama, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Dr. M. Ridwan, M.Pd, memberikan suntikan semangat melalui materi bertajuk “Membangun Komitmen dan Transparansi untuk Sekolah Berkemajuan dan Berkelanjutan”.

Dalam paparannya, Dr. Ridwan mengajak para kepala sekolah untuk tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga perubahan budaya dan nilai-nilai dari dalam.
“Komitmen adalah keteguhan hati untuk menjalankan visi dan misi sekolah. Pemimpin yang memiliki komitmen akan mampu menginspirasi guru, membentuk budaya integritas, dan menjamin konsistensi dalam pelayanan pendidikan,” tegasnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai ketua majelis DIKDASMEN PDM Surabaya 2015-2022 ini juga mengingatkan kembali visi besar sekolah Muhammadiyah. Pertama, unggul dalam iman, ilmu, dan amal. Kedua, sebagai pusat pembinaan akhlak dan keilmuan. Ketiga, turut serta membangun peradaban Islam yang berkemajuan. Dan keempat, memiliki orientasi terhadap keberlanjutan serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan guru. Salah satu bentuk konkret dari komitmen pemimpin, menurutnya, adalah memastikan anggaran pensiun guru masuk dalam RAPBS.
“Ini bukan hanya soal administrasi, tetapi bagian dari tanggung jawab moral dan wujud kepedulian kita terhadap para guru yang telah mengabdi,” jelasnya.
Tak hanya itu, beliau juga menggarisbawahi pentingnya integritas sebagai landasan utama dalam kepemimpinan kepala sekolah. Menurutnya, kepala sekolah Muhammadiyah akan terus diuji dalam hal konsistensi nilai, keputusan, dan tindakan nyata di lapangan. Dalam konteks pelayanan pendidikan, integritas menjadi penentu kualitas kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.
“Sebelum kita bicara prestasi, lanjut Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya ini melanjutkan, kita harus bicara karakter. Sebelum bicara digitalisasi, kita harus bicara budaya jujur dan terbuka. Sekolah berkemajuan harus tumbuh dari dalam,” tegasnya. Ia menutup sesi dengan ajakan yang kuat kepada para peserta untuk terus ber-fastabiqul khairat—berlomba dalam kebaikan—dalam membangun ekosistem sekolah Muhammadiyah yang berintegritas, adaptif, dan visioner.
Kegiatan upgrading ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan refleksi atas peran strategis kepala sekolah sebagai motor penggerak perubahan. Dengan semangat kolaborasi dan konsolidasi yang kuat, para kepala SD/MI Muhammadiyah Surabaya menunjukkan bahwa mereka siap mengawal transformasi pendidikan menuju arah yang lebih baik.
Afuw ElKhoir