LENSADAKWAH.COM – Memahami risiko zat bebahaya seperti narkoba sejak usia dini sangatlah penting karena masa kanak-kanak dan remaja merupakan periode yang rentan terhadap pengaruh lingkungan. Tanpa pemahaman yang memadai, mereka lebih mudah terdorong oleh ajakan teman sebaya atau rasa ingin tahu, yang berpotensi membawa dampak negatif bagi masa depan mereka

Latar belakang di atas yang menjadikan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 25 Surabaya memasukkan materi edukasi zat berbahaya sejak dini pada peserta Darul Arqam yang diikuti oleh anak didik kelas VI di Bulan Ramadhan 1446 H/2025 M.
Memberikan edukasi tentang bahaya narkoba sejak dini dapat membantu mencegah rasa ingin mencoba. Anak-anak yang telah memahami konsekuensi dari penyalahgunaan narkoba akan lebih berhati-hati dan mampu menolak ajakan yang berisiko.
Selain itu, pengetahuan ini juga menanamkan kesadaran akan dampak buruk yang mungkin terjadi, baik dalam jangka pendek, seperti gangguan kesehatan dan perubahan perilaku, maupun dalam jangka panjang, seperti kecanduan serta kerusakan dalam kehidupan sosial.
Pemahaman mengenai bahaya narkoba juga berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan anak dalam mengambil keputusan. Dengan pengetahuan yang cukup, mereka dapat lebih percaya diri untuk menolak tawaran yang mencurigakan.
Hal ini sangat penting mengingat tekanan sosial sering kali menjadi pemicu utama bagi remaja untuk mencoba narkoba. Selain itu, penggunaan zat berbahaya di usia muda dapat menghambat perkembangan otak, yang masih berada dalam tahap pertumbuhan.
Pencegahan sejak dini juga berperan dalam menekan kemungkinan penyalahgunaan narkoba di masa mendatang. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan edukasi mengenai bahaya narkoba memiliki risiko lebih kecil untuk terjerumus dalam penyalahgunaan zat saat dewasa.
Dalam hal ini, keluarga dan sekolah memegang peran yang sangat penting. Orang tua serta guru harus menjadi sumber utama informasi bagi anak-anak, membimbing mereka untuk lebih memahami risiko narkoba, serta menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
Dengan pendidikan yang berkelanjutan dan berbasis pengetahuan, generasi muda dapat tumbuh dengan kesadaran yang tinggi terhadap bahaya narkoba, sehingga mampu membuat pilihan yang tepat demi masa depan yang lebih baik.
Peredaran Zat Aditif Melalui Jajanan
Peredaran zat adiktif melalui jajanan di sekolah merupakan ancaman yang perlu diwaspadai karena anak-anak dan remaja sering kali menjadi sasaran empuk bagi oknum yang tidak bertanggung jawab.
Jajanan yang mengandung zat berbahaya bisa saja dikemas secara menarik dan dijual dengan harga terjangkau, sehingga anak-anak tidak menyadari risiko yang tersembunyi di dalamnya.
Zat adiktif yang beredar melalui makanan atau minuman dapat berupa bahan kimia berbahaya seperti narkotika, psikotropika, atau bahan beracun lainnya yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Beberapa kasus menunjukkan adanya permen, minuman, atau camilan yang dicampur dengan zat-zat tertentu untuk menimbulkan efek kecanduan, yang bertujuan agar anak-anak terus membelinya tanpa menyadari bahaya jangka panjangnya.
Dampak dari mengonsumsi jajanan yang mengandung zat adiktif bisa sangat serius, mulai dari gangguan kesehatan seperti mual, pusing, dan lemas, hingga dampak yang lebih fatal seperti kecanduan atau kerusakan organ tubuh. Selain itu, konsumsi zat adiktif pada usia dini dapat memengaruhi perkembangan otak, menurunkan konsentrasi belajar, serta meningkatkan risiko perilaku negatif di masa depan.
Untuk mencegah peredaran zat adiktif di lingkungan sekolah, diperlukan kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan instansi terkait. Sekolah harus memastikan bahwa jajanan yang dijual di kantin aman dikonsumsi, sementara orang tua perlu mengedukasi anak-anak agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan.
Selain itu, pemerintah dan aparat penegak hukum juga harus memperketat pengawasan terhadap peredaran jajanan yang dicurigai mengandung zat berbahaya.