Fit and Proper Test Takmir Masjid Berlanjut: Keteladanan Taat Aturan dari Ustadz Muchammad Arifin
LENSADAKWAH.COM. Surabaya – Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran kembali melanjutkan kegiatan Fit and Proper Test calon ketua takmir masjid Muhammadiyah, Senin (10/11/2025) malam, bertempat di Masjid Al-Furqan, Jalan Platuk Donomulyo Gang VI No. 9–11, Sidotopo Wetan, Surabaya.

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB ini dihadiri oleh jajaran Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, antara lain Ustadz Imam Safari, Ustadz Azis, Ustadz Saiful, Ustadz Hanif, Ustadz Furqan, Ustadz Juri, dan Ustadz Luqman.
Turut hadir dan mengikuti proses dengan penuh khidmat Ustadz Muchammad Arifin, S.Ag., M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah. Meski telah dikenal luas sebagai dai nasional dan tokoh Muhammadiyah yang aktif berdakwah hingga ke pelosok daerah 3T, beliau tetap menunjukkan keteladanan dengan mengikuti seluruh prosedur resmi yang ditetapkan Persyarikatan Muhammadiyah Kota Surabaya.
“Bagi saya, mencintai masjid berarti juga mencintai tata tertib dan aturan yang berlaku di Persyarikatan. Kita diajarkan untuk taat pada pimpinan dan keputusan organisasi,” ujar Ustadz Arifin.
Ia menegaskan, prinsip ketaatan itu sejalan dengan semangat yang tertuang dalam Mars Muhammadiyah, Sami‘na wa Atha‘na — kami mendengar dan kami taat. “Dengan itulah, kita akan selalu dimudahkan Allah dalam memakmurkan masjid dan menegakkan dakwah pencerahan,” tambahnya.
Suasana kegiatan berlangsung khidmat dan penuh semangat persaudaraan. Para peserta menunjukkan keseriusan dan keikhlasan dalam mengikuti setiap tahapan, menegaskan bahwa Fit and Proper Test bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmen bersama untuk memastikan masjid-masjid Muhammadiyah dikelola secara profesional, amanah, dan berorientasi pada dakwah pencerahan.
Menariknya, bagi Ustadz Muchammad Arifin, masjid bukan sekadar tempat ibadah, melainkan bagian dari perjalanan hidupnya. Ia mengenang bahwa Masjid At-Taqwa memiliki tempat tersendiri dalam hatinya.
“Sejak remaja saya sudah banyak menghabiskan waktu di Masjid At-Taqwa. Dari belajar, berdakwah, hingga akhirnya saya menemukan jodoh di sana,” ungkapnya sambil tersenyum ketika ditanya salah satu pengurus Majelis Tabligh.
Sejak menjadi Ketua PD IPM Surabaya di era 1990-an hingga kini menjalankan amanah sebagai ketua LDK PP Muhamamdiyah, ia tetap mengabdikan diri di Masjid At-Taqwa. “Masjid At-Taqwa adalah sejarah yang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan hidup saya. Di sinilah semangat dakwah itu tumbuh, dan dari sinilah saya belajar arti pengabdian yang sesungguhnya,” ujarnya penuh haru.
Penulis: Aksar