LENSADAKWAH.COM – Lamongan, 20 November 2025. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur menggelar kegiatan Sosialisasi Pelibatan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme di Lamongan pada Kamis, 20 November 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Merawat Kebinekaan, Meneguhkan Persatuan”, dengan tujuan memperkuat partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang damai, inklusif, dan bebas dari paham ekstrem.

Dalam sambutannya, Ketua FKPT Jawa Timur Prof. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag, yang akrab disapa Prof. Titik, mengajak seluruh peserta untuk terus merawat kebinekaan sebagai kekuatan besar bangsa Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negeri yang kaya dengan budaya, suku, bahasa, dan tradisi, sehingga merawat keberagaman menjadi tanggung jawab bersama.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk saling bergandengan tangan di tengah perbedaan. Kebinekaan adalah anugerah yang harus kita rawat bersama demi memperkuat persatuan bangsa,” ujar Prof. Titik.
Beliau juga memberikan pesan khusus kepada para santri dari Pondok Pesantren Sunan Drajat, yang turut hadir sebagai peserta kegiatan. Prof. Titik mendorong para santri agar menjadi agen perdamaian, yang mampu menjaga harmoni sosial dan aktif menangkal paham-paham yang merusak kehidupan berbangsa.
“Santri memiliki peran strategis sebagai penjaga moral dan penjaga keutuhan bangsa. Jadilah agen-agen perdamaian yang terus menguatkan nilai toleransi di tengah masyarakat,” tegasnya.
Selain mengajak merawat kebinekaan, Prof. Titik juga menyinggung kejadian bom di SMAN 72 Jakarta yang baru-baru ini terjadi. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan bersama terhadap bahaya penyalahgunaan media sosial, yang sering menjadi pintu masuk penyebaran paham radikal.
“Peristiwa di Jakarta menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Media sosial dapat membawa dampak negatif jika tidak disikapi dengan bijak. Karena itu, kita perlu meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan bersama,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi sarana dialog dan edukasi bagi masyarakat Lamongan untuk memperkuat nilai gotong royong, saling menghormati, dan menjaga harmoni sosial sebagai jati diri bangsa Indonesia. Arifin