FKPT Jawa Timur Bekali Enumerator Survei Indeks Risiko Terorisme 2025 dengan Penguatan Etika dan Profesionalisme
LENSADAKWAH.COM – Surabaya, 19 September 2025 — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur menyelenggarakan Coaching Mandiri Enumerator Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) 2025 pada Jumat, 19 September 2025 di Ruang Pertemuan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA Surabaya. Kegiatan ini menjadi upaya penting FKPT Jatim dalam mempersiapkan enumerator agar mampu bekerja profesional, beretika, dan menghasilkan data yang akurat di lapangan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua FKPT Jatim Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag, bersama jajaran pengurus: Kabid Penelitian dan Pengkajian Muchamad Arifin, Kabid Agama Muhammad Fahmi, Kabid Anak dan Perempuan Faridatul Hanum, serta Satgas FKPT Jatim yaitu Satgas IT Ahmad Nur Muhaimin, Satgas Admin Kuni Aulia, dan Satgas Keuangan Silvy.
Dalam sambutannya, Prof. Husniyatus Salamah menegaskan bahwa kegiatan coaching ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis enumerator dalam mengisi survei, tetapi juga menekankan aspek pemahaman bahaya radikalisme dan pentingnya menjaga persatuan NKRI.
“Pelaksanaan survei ini bukan sekadar pengumpulan data, tetapi juga wujud tanggung jawab kita semua dalam menjaga harmoni, mengantisipasi potensi radikalisme, dan memastikan masyarakat Jawa Timur tetap aman dan sejahtera,” ujarnya.
Muchamad Arifin, Kabid Penelitian dan Pengkajian FKPT Jatim yang juga peneliti dalam program ini, memberikan arahan penting tentang kesiapan teknis dan etika enumerator sebelum turun ke lapangan.
“Setiap enumerator wajib mempersiapkan perangkat pendukung seperti SK, surat tugas, laptop, serta memastikan aplikasi survei berfungsi baik. Namun yang tidak kalah penting adalah menjaga etika. Enumerator adalah wajah FKPT di tengah masyarakat. Sikap sopan, rendah hati, menjaga kerahasiaan responden, dan netralitas sangat menentukan keberhasilan survei,” tegasnya.
Ia menambahkan, enumerator harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan tokoh masyarakat, aparat, maupun responden. Dengan pendekatan yang santun dan profesional, data yang diperoleh akan lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. “Kita bukan hanya mengumpulkan angka, tetapi juga membangun kepercayaan,” tambah Muchamad Arifin.
Sebagai bagian dari pembekalan teknis, Asisten Peneliti Ahmad Nur Muhaimin memberikan panduan penggunaan aplikasi survei secara rinci agar enumerator tidak mengalami kendala dalam menginput data di lapangan.
Melalui kegiatan ini, FKPT Jatim berharap enumerator tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki integritas, etika, dan profesionalisme tinggi. Hal ini penting agar hasil survei Indeks Risiko Terorisme 2025 benar-benar menjadi dasar kebijakan pencegahan radikalisme dan terorisme yang tepat sasaran di Jawa Timur.