FKPT Jawa Timur Paparkan Program Pencegahan Radikalisme di Rapat Anev Kampung Terpadu Merah Putih Polda Jatim
LENSADAKWAH.COM – Surabaya — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur turut ambil peran dalam Rapat Analisis dan Evaluasi (Anev) Kampung Terpadu Merah Putih (KTMP) yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Jawa Timur pada Senin, 11 Agustus 2025, di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Ditbinmas Polda Jatim.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Direktur Binmas Polda Jatim, AKBP Ary Murtini, S.I.K., M.Si. dan dihadiri pejabat dari berbagai instansi pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam sambutannya, AKBP Ary Murtini mengapresiasi kehadiran seluruh undangan dan mengajak untuk bersinergi dalam mewujudkan Kampung Terpadu Merah Putih sebagai model pembinaan masyarakat yang kuat, aman, dan harmonis.
Sesi dialog dipimpin oleh AKBP Sutiono, S.Pd., Kasubdit Bintibsos Ditbinmas Polda Jatim, dengan memberikan kesempatan kepada masing-masing instansi untuk memaparkan program yang mendukung optimalisasi KTMP.

Muchamad Arifin Kabid Penelitia FKPT Jawa Timur, saat sampaikan program di depan peserta rapat anev kampung merah putih Polda Jatim
Dalam kesempatan tersebut, Muchamad Arifin, Kabid Penelitian FKPT Jawa Timur yang merupakan perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di tingkat provinsi, memaparkan tiga program utama FKPT sebagai berikut:
- Pencegahan — Program ini berfokus pada upaya menutup celah masuknya paham intoleransi dan radikalisme sejak dini melalui sosialisasi yang bersifat edukatif dan persuasif. Sasaran utamanya adalah masyarakat yang masih bersih dari pengaruh ideologi tersebut, seperti siswa di sekolah, mahasiswa di kampus, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta komunitas pemuda. Dalam pelaksanaannya, FKPT menghadirkan narasumber yang kompeten, menggunakan materi yang kontekstual dengan kondisi lokal, serta memanfaatkan media komunikasi yang mudah dipahami masyarakat. Tujuannya adalah membangun ketahanan ideologis, sehingga setiap individu mampu menolak dan melawan ajakan yang mengarah pada tindakan intoleran maupun kekerasan.
- Pendampingan — Kegiatan ini ditujukan kepada mantan narapidana terorisme (napiter) dan kelompok tertentu yang pernah terlibat atau terdampak gerakan intoleran, radikal, maupun teroris. Pendampingan dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan psikolog, tokoh agama, aparat keamanan, dan komunitas sosial, untuk membantu mereka kembali berbaur dalam masyarakat. FKPT mendorong program ini tidak hanya berfokus pada pembinaan mental dan ideologi, tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan, peluang usaha, dan akses pekerjaan. Dengan cara ini, diharapkan para mantan pelaku dapat memiliki masa depan yang lebih baik dan tidak kembali terjerumus dalam jaringan radikal.
- Pengawasan — FKPT melakukan pemantauan secara aktif terhadap perkembangan konten digital, khususnya di media sosial, yang mengandung muatan intoleransi, ujaran kebencian, atau propaganda radikal. Pengawasan ini bersifat proaktif, di mana tim melakukan pelaporan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti konten yang dinilai membahayakan. Selain itu, FKPT juga mengedukasi masyarakat untuk bijak bermedia sosial melalui literasi digital, mengajak warga untuk melaporkan akun atau konten mencurigakan, serta mendorong terciptanya ekosistem media yang sehat. Langkah ini penting mengingat ruang digital kini menjadi salah satu medan utama penyebaran paham radikal yang dapat berkembang menjadi ancaman terorisme jika tidak diantisipasi.
Muchamad Arifin menegaskan bahwa FKPT, sebagai kepanjangan tangan BNPT di bidang pencegahan, selalu mengedepankan langkah preventif dibandingkan represif. Salah satu program prioritas adalah membangun narasi ajakan toleransi di tengah keberagaman, yang terbukti efektif dan murah karena memanfaatkan gawai (gadget) yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Melalui partisipasi FKPT dan sinergi lintas instansi, diharapkan program Kampung Terpadu Merah Putih mampu memperkuat ketahanan sosial masyarakat Jawa Timur terhadap ancaman radikalisme dan intoleransi.