LENSADAKWAH.COM. Surabaya, 14 Agustus 2025, udara pagi di kawasan Sidoyoso terasa berbeda. Tidak hanya riuh oleh suara drumband Bahana Surya dan sorak sorai pawai kemerdekaan, tetapi juga hangat oleh senyum dan doa dari para penerima Jum’at Berkah atau yang akrab disebut “Jumber” dari SD Muhammadiyah 10 Surabaya (Mumtas).

Sebanyak 367 paket nasi bungkus dan
jajanan sehat dibagikan kepada pedagang kaki lima, tukang becak, jama’ah masjid, hingga pengguna jalan yang melintas. Satu per satu tangan-tangan penuh semangat dari anak-anak Mumtas menyodorkan bingkisan itu sambil mengucap salam dan senyum.
Yang paling mencuri perhatian hari ini adalah sosok mungil Evelyn Vania Susanto, siswi kelas 2 Assalam, yang membagikan nasi Jumber dengan busana unik berbentuk burung Garuda merah putih. Kostum tersebut terbuat dari bahan daur ulang plastik, menjadi simbol kreatifitas sekaligus pesan cinta lingkungan.
Kebetulan, hari ini juga bertepatan dengan Pawai Kemerdekaan HUT RI ke-80 yang diikuti seluruh warga sekolah—guru, karyawan, dan siswa-siswi kelas 1 hingga 6—dengan busana merah putih dan nuansa perjuangan. Jalan Sidoyoso pun berubah menjadi lautan warna merah putih yang berpadu dengan keceriaan anak-anak.
Menurut Moh. Ali, M.Pd, Kepala Urusan ISMUBA SD Mumtas, kegiatan Jumber ini merupakan program rutin setiap Jumat.
“Pembagian dilakukan secara bergiliran mulai kelas 1 sampai kelas 6. Tujuannya bukan hanya berbagi makanan, tapi juga berbagi rasa syukur, kebahagiaan, dan kepedulian,” ujarnya.
Sementara itu, M. Khoirul Anam, M.Pd.I, Kepala SD Mumtas, menyampaikan bahwa momen ini memiliki makna ganda. “HUT RI ke-80 kami rayakan dengan pawai sekaligus berbagi. Semangat kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang perjuangan, tapi juga meneruskan nilai gotong royong dan saling peduli. Ini kemerdekaan yang membahagiakan,” katanya.
Bagi warga sekitar, kehadiran anak-anak dengan seragam merah putih, iringan lagu perjuangan, dan tangan-tangan kecil yang menyodorkan paket makanan adalah pemandangan yang menghangatkan hati. Banyak yang langsung membuka bungkusan nasi sambil mengucap terima kasih dan doa untuk para siswa.
Di tengah hiruk pikuk peringatan kemerdekaan, SD Mumtas mengajarkan bahwa berbagi bisa menjadi bagian dari perayaan. Sebab, kemerdekaan sejati adalah ketika semua orang bisa tersenyum, merasa dihargai, dan saling menguatkan.
Afuw ElKhoir