LENSADAKWAH.COM – Jelang digelarnya pemilihan presiden berita hoax di obral oleh para pendukungnya tanpa peduli itu benar atau salah. Tidak lagi takut dosa bahwa yang dilakukan itu akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah swt.
Sebagai hamba yang beriman seharusnya takut bahwa membuat berita atau menyebarkan kebohongan itu adalah dosa yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Sang Maha Pengawas.
Iman kita jangan tergadaikan hanya untuk urusan dunia sesaat seperti dukung mendukung capres-cawapres dengan buta mata, buta hati kemudian menyebarkan berita-berita bohong hanya untuk kepuasan pribadi. Kita harus ingat bahwa semua yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah swt.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak pula di langit. QS. Ali Imran: 5
Berita hoax memang terlihat baru diera digital ini, namun dalam perspektif Islam yang pada hakikatnya hoax sudah terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam yang mana ketika istri beliau difitnah berzina oleh kaum munafikin.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian. QS. Al Hujurat: 6
Kebiasaan masyarakat dalam membicarakan tentang orang lain (ghibah) juga menjadi penyebab terbesar hoax itu beredar. Allah subhanahu wata’ala telah melarang orang-orang yang beriman untuk tidak saling menggunjing orang lain.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. QS. Al Hujurat: 12
Berita-berita hoaks semakin semarak jelang pilpres tidak terlepas dari rendahnya etika literasi dan budaya baca dikalangan masyarakat kita.
Agama Islam menganjurkan ummatnya untuk berhati-hati dan selalu mengecek informasi dan berita yang diterima terlebih dahulu. Secara bahasa keagamaan hal ini disebut tabayyun.
اِنَّ الَّذِيْنَ جَاۤءُوْ بِالْاِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنْكُمْۗ لَا تَحْسَبُوْهُ شَرًّا لَّكُمْۗ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۗ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ مَّا اكْتَسَبَ مِنَ الْاِثْمِۚ وَالَّذِيْ تَوَلّٰى كِبْرَهٗ مِنْهُمْ لَهٗ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. QS. An Nur: 11
Selain ayat-ayat Al Qur’an tersebut di atas, juga dalam UU ITE Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik bahwa: Tindakan memproduksi maupun meneruskan hoaks adalah tindakan melanggar hukum.
Tulisa ini ada merupakan bagian dari mengamalkan:
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر
Saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. QS. Al ‘Asr: 3
Nasrumminallah Wafathunqarib Wabassyirilmukminin.
Penulis: Muchamad Arifin*
* Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah