Ketua FKPT Jatim Ajak Warga Probolinggo Jaga Daerah dari Intoleransi dan Radikalisme
LENSADAKWAH.COM – Probolinggo, 7 November 2025 — Kegiatan Sosialisasi Pelibatan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme yang digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur) berlangsung hangat dan penuh semangat di Aula Puri Manggala Bhakti, Pemerintah Kota Probolinggo, Jumat (7/11/25)

Acara yang dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Probolinggo, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan ormas ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi lintas elemen dalam menjaga kedamaian dan ketahanan sosial masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua FKPT Jawa Timur, Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag. — yang akrab disapa Prof. Titik — menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Probolinggo terhadap kegiatan pencegahan intoleransi dan radikalisme yang digagas FKPT Jatim.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Probolinggo beserta seluruh jajaran Forkopimda yang telah mendukung kegiatan ini. Sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat adalah kunci untuk menjaga kehidupan yang damai dan bebas dari paham kekerasan,” tutur Prof. Titik.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Titik juga memperkenalkan secara singkat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) kepada peserta. Ia menjelaskan bahwa FKPT merupakan kepanjangan tangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di tingkat provinsi, yang berperan strategis dalam mengedukasi masyarakat serta memperkuat daya tangkal terhadap paham intoleran, radikal, dan terorisme.
“FKPT adalah forum strategis yang dibentuk untuk mencegah timbulnya sikap intoleran dan paham radikal yang dapat mengarah pada tindakan terorisme. Kami hadir di tengah masyarakat untuk memperkuat literasi kebangsaan dan menanamkan semangat cinta damai,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Titik menegaskan pentingnya menjaga Jawa Timur, khususnya Kota Probolinggo, agar tetap steril dari paham intoleran dan radikal. Menurutnya, menjaga kerukunan dan persatuan merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara sekaligus bagian dari pengamalan nilai-nilai agama.
“Saya berpesan kepada seluruh peserta, mari kita jaga Jawa Timur, dan khususnya Kota Probolinggo, agar tetap steril dari intoleransi dan radikalisme. Saling menghormati di tengah perbedaan adalah bentuk nyata pengamalan ajaran agama,” tegasnya.
Sambutan Prof. Titik menjadi pengantar yang penuh makna sebelum kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari narasumber FKPT Jatim lainnya. Pesan beliau memperkuat komitmen bahwa pencegahan radikalisme bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga kewajiban moral seluruh warga bangsa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
