LENSADAKWAH.COM – Surabaya, 6 Juli 2025. Suasana pagi yang tenang setelah shalat subuh di Masjid At-Taqwa Pogot, Surabaya, dihangatkan dengan kajian rutin Rabu pagi yang tetap berlangsung meskipun pengasuh tetap, Ustadz Muchamad Arifin, sedang menjalankan tugas luar kota. Sebagai pengganti, kajian kali ini disampaikan oleh Ustadz M. Nawawi, M.Si., yang mengangkat tema reflektif tentang peran manusia dalam memperbaiki dunia.

Dalam tausiyahnya, Ustadz M. Nawawi menggambarkan dunia ini seperti kebun, yang bisa tumbuh subur atau gersang tergantung pada siapa yang mengelolanya. Beliau menjelaskan, ada lima hal utama yang dapat menjadikan dunia ini lebih baik dan penuh keberkahan, yaitu:
- Ilmu dari para ulama, yang menjadi cahaya penerang di tengah kegelapan zaman. Ilmu yang benar akan melahirkan umat yang bijak dan tidak mudah terombang-ambing oleh arus zaman.
- Keadilan para pemimpin, sebab kepemimpinan yang adil menjadi fondasi tegaknya masyarakat yang damai. Pemimpin yang menegakkan keadilan ibarat akar yang menguatkan pohon kehidupan sosial.
- Ibadah para hamba Allah, khususnya doa-doa tulus mereka untuk kebaikan negeri ini. Ibadah menjadi penopang ruhani yang menjaga arah hidup masyarakat tetap berada di jalan yang diridhai Allah.
- Amanah para saudagar, yaitu kejujuran dan ketulusan dalam berdagang. Dunia usaha yang dijalankan dengan amanah akan menghidupkan ekonomi yang sehat dan memberkahi banyak pihak.
- Ketundukan para pekerja dan pejabat terhadap aturan, karena kepatuhan pada sistem yang baik akan melahirkan ketertiban dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan.
Kajian berlangsung dengan khidmat, para jamaah mendengarkan dengan antusias dan penuh perhatian. Meski disampaikan oleh pengisi sementara, substansi kajian tetap mendalam dan menyentuh, mengajak hadirin untuk merenungi peran masing-masing dalam menjadikan dunia ini lebih baik.
Mengakhiri tausiyahnya, Ustadz M. Nawawi mengajak jamaah untuk terus berperan aktif dalam memperbaiki diri dan lingkungan sekitar, menjadikan setiap aktivitas sebagai ladang amal di dunia yang hanya sementara ini.