LENSADAKWAH.COM. Surabaya (17/09/2025) – Suasana Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya pada Rabu Subuh (17/9) terasa begitu khidmat. Jamaah memenuhi ruang utama masjid untuk mengikuti kajian rutin yang diasuh oleh Ustaz Muchamad Arifin. Pada pertemuan kali ini, tema yang diangkat adalah “Meneladani Nabi: Dalam Menghadapi Godaan Ekonomi dan Materialisme di Era Modern.”

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masalah ekonomi seringkali seolah menjadi pusat perhatian utama. Banyak orang yang terjebak dalam pusaran materialisme hingga tanpa sadar diperbudak oleh harta. Dalam ceramahnya, Ustaz Muchamad Arifin menegaskan bahwa harta seharusnya menjadi sarana menuju kebaikan, bukan tujuan yang menjerumuskan.
“Sebagai seorang Muslim, kita harus mampu menjadikan harta sebagai modal menuju kehidupan akhirat. Jangan sampai harta yang seharusnya menjadi alat justru menjadi penghalang,” ujar Ustaz Muchamad Arifin di hadapan para jamaah.
Suasana kajian semakin hening dan menyentuh hati ketika beliau mengisahkan tentang Sa’labah, salah seorang sahabat Nabi. Sa’labah yang awalnya hidup miskin memohon doa Nabi agar menjadi kaya. Namun setelah doanya dikabulkan, ia justru terlena dengan kekayaannya hingga enggan menunaikan zakat. Kisah tragis itu berakhir dengan penderitaan Sa’labah sendiri.
Melalui kisah ini, Ustaz Muchamad Arifin mengingatkan para jamaah agar tidak mudah tergoda dengan gemerlap dunia. Kekayaan bukanlah jaminan kebahagiaan bila tidak digunakan di jalan yang benar. “Harta yang berkah adalah harta yang digunakan untuk kebaikan, yang mendekatkan kita kepada Allah, bukan yang menjauhkan kita dari-Nya,” tegas beliau.
Kajian Rabu Subuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya kali ini menjadi pengingat yang kuat bagi jamaah untuk selalu meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menyikapi kehidupan duniawi. Di akhir kajian, para jamaah tampak terdiam, merenungi pesan yang baru saja disampaikan, sembari berharap dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.