Lensadakwah.com – Waspadalah pada intoleran yang selalu teriak toleran. Inilah salah satu pesan kepada jamaah kajian ba’da shubuh di Masjid Gunung Sari Indah yang berlokasi di Perum Gunung Sari Indah Surabaya. Ahad, 20 November 2022.
Ustad Muchamad Arifin
Kajian yang bertemakan “Mewaspadai Isu Intoleran, Radikal-Teroris” tersebut disampaikan oleh ustad Muchamad Arifin Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur.
Di depan para jamaah panggilan akrap ustad Arifin ini menjelaskan seputar isu intoleran, radikal-teroris yang dapat mempengaruhi kekhusukan dalam praktek ibadah sekaligus dampak perpecahan umat jika terpancing akan isu tersebut.
Namanya isu itukan penyebaran informasi yang belum teruji kebenarannya, tetapi bisa membawa dampak negatif bagi yang terpancingnya. Isu intoleran, radikal-teroris itu sesungguhnya alat pancing. Oleh karena itu kita jangan pernah terpancing. Tegas ustad Arifin pada jamaah.
Pada dasarnya Intoleran merupakan penyakit hati, seperti : iri, dengki, hasud, sombong. Penyakit hati selain bahaya bagi diri sendiri juga berakibat pada orang lain sehingga menimbulkan kebencian dan permusuhan. Dan yang lebih membahayakan lagi ketika intoleran itu ada pada seorang pemimpin umat, bangsa dan negara.
Intoleran jelas dilarang dalam Islam. Sebagaimana Hadits ” Janganlah kalian saling hasad (iri), janganlah kalian saling membenci, janganlahbkalian saling membelakangi. Jadilah kalain bersaudara, wahai hamba Allah “. HR. Buchari dan Muslim.
Dalam Hadits lain ” Tidak beriman seseorang dari kamu sampai ia menyukai untuk saudaranya apa yang ia sukai untuk dirinya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. QS. Al Hujurat: 10.
Jelang tahun politik 2024, maka akan bermunculan kata intoleran, apakah itu di baliho, spanduk bahkan di media sosial sebagai amonisi kampanye kelompok tertentu yang sesungguhnya mereka adalah intoleran tetapi teriak toleran.
Mari kita sebagai umat Islam kita tunjukkan melalui perbuatan kita masing-masing bahwa kita adalah umat yang toleran.
lensa_ldkpwmjatim