Cerdas Bermedia di Era Digital: Muchamad Arifin Ajak Perempuan Banyuwangi Tangkal Radikalisme Lewat Gadget
Banyuwangi, 8 November 2025 — Suasana Aula Pondok Pesantren Darunnajah Banyuwangi mendadak penuh tawa dan semangat, ketika Muchamad Arifin, Kabid Penelitian dan Pengkajian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, sekaligus Instruktur Nasional Moderasi Beragama Kementerian Agama RI, tampil membawakan materi bertema “Cerdas Bermedia di Era Digital”.

Dalam paparannya, Arifin menegaskan bahwa dunia digital saat ini bagaikan dua sisi mata uang—di satu sisi membawa kemudahan dan ilmu pengetahuan, namun di sisi lain juga membuka peluang besar bagi penyebaran paham intoleran dan radikal jika tidak disikapi dengan bijak.
“Gadget bisa menjadi sarana belajar, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk pengaruh berbahaya jika kita tidak pandai memilah informasi,” ujar Arifin di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari tokoh perempuan, pendidik, dan aktivis anak. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadi pengguna media sosial yang cerdas, santun, dan beretika, serta mengingatkan pentingnya menjadi filter, bukan korban arus informasi.
Kegiatan yang berlangsung dengan suasana cair dan penuh keceriaan ini menjadi lebih hidup karena Arifin menyampaikan materi dengan gaya komunikatif dan humor ringan yang membuat peserta larut dalam suasana riang. Beberapa peserta bahkan tampak mencatat dengan antusias setiap poin penting yang disampaikan.
Untuk memperkuat pemahaman peserta, panitia juga menayangkan testimoni mantan pelaku terorisme yang menceritakan bagaimana paparan ideologi radikal bermula dari konten daring yang tampak seolah-olah religius, namun perlahan menanamkan kebencian dan permusuhan. Tayangan ini membuat suasana seketika hening dan penuh refleksi.
“Dari kisah nyata itu, kita belajar bahwa pencegahan harus dimulai dari kesadaran. Jangan mudah terpesona oleh konten agama yang menebar kebencian. Bijaklah sebelum membagikan, dan ajarkan anak-anak untuk berpikir kritis,” pesan Arifin menutup materinya.
Para peserta memberikan apresiasi dan rasa syukur atas kegiatan ini. Bagi mereka, sosialisasi seperti ini bukan hanya membuka wawasan, tetapi juga memberikan bekal nyata dalam mendidik anak dan keluarga agar tetap aman di dunia digital yang serba cepat dan tanpa batas.
Dari Banyuwangi, pesan itu pun menggaung:
“Cerdas bermedia, kuatkan keluarga, dan jaga Indonesia dari paham yang memecah persaudaraan.”