Lensadakwah.com – Lukmanul Hakim adalah orang biasa tetapi di abadikan dalam Al Qur’an. Inilah yang disampaikan oleh ustad Nurcholis Huda dalam Kajian Rabu Ba’da Shubuh, 21 Desember 2022 di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya.
Allah memberikan Lukmanul Hakim “Al Hikmah”. Atau kebijaksanaan atau kearifan atau wisdom. Orang yang mendapatkan anugerah al Hikmah, maka dia mendapatkan kebaikan yang banyak. Terang ustad Nurcholis pada jamaah.
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). QS. Al Baqarah: 269
Orang yang memiliki kearifan, maka ucapannya bernilai baik. Pesan-pesannya bernilai baik. Perilakunya selalu tepat. Dilakukan dengan penuh kearifan. Tidak grusa grusu dalam bertindak.
Lukmanul Hakim adalahborang yang diberi keatifan. Karena itu ucapannya selalu mengandung pelajaran sehingga sering dijadikan dasar pendidikan.
Ulama’ mengatakan kearifan itu memahami inti persoalan secara mendalam.
Suatu hari Lukman menyembelih kambing. Seorang majikan mintak kepada Lukman agar diberi daging yang baik bagi dirinya dan baik bagi manusia.
Lukman mengambil dua bagian daging kambing tersebut. Ternyata Lukman memberinya lidah dan hati.
Orang itu mintak lagi. Beri aku daging yang bisa berbahaya bagi aku dan manusia.
Lukmam lalu memberinya dua bagian daging kambing. Ternyata yang diberikan sama, yaitu lidah dan hati.
Maka orang itu menjadi sadar bahwa bagian dari manusia yang banyak memberi kebaikan adalah lisannya dan hatinya sebaliknya yang bisa menjadi sumber malapetaka bagi manusia adalah lisannya dan hatinya.
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya itu baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan nikmat dia bersyukur dan itu baik baginya. Dan apabila dia mendapatkan musibah dia sabar dan itu baik baginya.” (HR. Muslim).
Imam Nawawi berkomentar: Ajaib benar orang mukmin itu. Jika dia menikmati kesenangan berupa kesehatan, keselamatan, harta dan kedusukan, maka dia betdyukur kepada Allah atas semua karunianya. Ketika dia dapat musiabah, dia bersabar.
Maka dia dicatat sebagai orang yang selalu bersyukur dan dia kali lain dia dicatat sebagai orang yang sabar. Semua berakhir dengan kebaikan.
Setan sangat kecewa melihat keadaan ini. Setan tertawa kalau kita mengeluh.
Konsep Pendidikan Yang Dilakukan Lukmanul Hakim
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. QS. Lukman: 13
Pendidikan yang ditanamkan pada anaknya adalah tauhid. Allah itu Maha Kasih Sayang. Semua kebutuhan kita diberi gratis. Organ tubuh kita diberi gratis. Jantung, paru-paru otak dengan jutaan saraf diberi gratis.
Kalau sudah semua diberi gratis, masih ada juga manusia yang syirik, mintak kepada kuburan dan dukun, menganggap jimat berkuasa, maka sungguh manusia itu keterlaluan. Dia dlalim. Manusia meyakinibada yang kuasa selain Allah. Ada tempat bergantung selain Allah.
Tetapi ingat, manusia tetap wajib berikhtiar sesuai ajaran agama. Itulah jalan tolong menolong.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. QS. Lukman: 14
Pelajaran kedua yang harus ditanamkan adalah pelajaran akhlak. Bersikap jujur, berbakti kepada kedua orang tua, bertanggung jawab, bersikap adil, menghargai orang lain dan berperilaku mulia lainnya.
Al Qur’an juga memberi informasi tentang perjuangan dan penderitaan seorang ibu ketika mengandung. Supaya manusia tahu asal usulnya dan prosesnya dalam rahim ibunya.
Maka harus selalu bersyukur dia bisa terlahir kedua dengan selamat dengan anggota badan yang lengkap. Kalau tidak diinginkan manusia kadang lupa diri ketika sedang jawa.
lensa_ldkpwmjatim