LENSADAKWAH.COM – Kajian Rabu ba’da Shubuh di masjid At-Taqwa Pogot Surabaya, 28 Agustus 2024 yang diasuh oleh ustad Nurcholis Huda menyampaikan tema Orang Yang Rangkrut.
Dalam Hadits disebutkan, bahwa seseorang yang giat beribadah seperti salat, puasa, sedekah, dan lain sebagainya pun, apabila menyakiti sesama manusia akan banyak dituntut oleh orang yang pernah ia sakiti kelak hingga pahalanya habis. Inilah sesungguhnya orang yang bangkrut di hadapan Allah.
فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ (رواه مسلم)
Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala shalatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambillah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicamppakkannya orang itu ke dalam neraka. HR. Muslim.
Dalam sebuah riwayat, ada beberapa rombongan orang-orang yang pernah dianiaya menuntut segala perbuatan yang tercela dari penderita bangkrut itu, maka diambillah pahala orang itu untuk menutup kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya dulu ketika hidup di dunia.
Demikian banyaknya kesalahan dan dosa yang ia lakukan terhadap orang lain. Sehingga balasan pahalanya habis sama sekali. Setelah balasan pahala itu habis, masih banyak berdatangan orang-orang menuntut kepadanya, akan tetapi karena kebaikan orang itu telah sirna, maka ia tidak dapat lagi menutupi kesalahan-kesalahannya.
Hadis Nabi di atas memperingatkan manusia semua agar terus melakukan koreksi diri, karena sering sekali manusia lalai. Seseorang begitu mudah mengoreksi dan mencari kesalahan serta dosa orang lain, tetapi tidak pernah mencari kekurangan pada diri sendiri.
Manusia sering membanggakan demikian banyak ibadah dan amal yang kita lakukan, tanpa sadar mereka juga melakukan berbagai macam dosa dan kesalahan. Manusia sering tidak menyadari, bahwa perbuatan yang dilakukannya itu seperti menyakiti orang lain, menganiaya, menipu dan menyulitkan terhadap sesamanya.
Marilah kita sinari rumah kita dengan bacaan Al Qur’an dengan istiqomah walaupun tidak banyak, alhamdulillah kalau rutin dan banyak. Pesan ustad Nurcholis pada jamaah. Karena bacaan Al Qur’an akan bisa menyinari kita semua nanti di akhirat.
Diposting oleh: Muchamad Arifin