LENSADAKWAH.COM – Bonus ampunan dosa bagi siapa saja yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan jangan sampai terlewatkan. Salah satu syarat untuk mendapatkannya adalah dengan mengerjakan puasa karena iman dan mengharap ridho Allah. Sebagaimana hadits yang seringkali kita dengarkan
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim).
Bonus spesial ampunan ini harus bisa kita raih meskipun berat. Pesan Muchamad Arifin kepada para jamaah shalat tarawih masjid Baiturrahman Temporejo Surabaya. Ahad, 24 Maret 2024.
Panggilan akrap ustad Arifin ini mengajak kepada jamaah untuk terus bertahan hingga akhir Ramadhan dalam menjalankan ibadah, baik puasa maupun shalat sunnah qiyamurramadhan dan ibadah lainnya.
Keistiqamahan kita dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan mulai awal hingga akhir merupakan wujud, bahwa kita menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini karena iman dan mengharap ridha Allah. Jelasnya pada jamaah.
Mari di bulan Ramadhan yang disebut juga sebagai bulan suci ini betul-betul kita jaga. Jangan sampai puasa kita sia-sia.
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga. (HR. An Nasa’i)
Mudah-mudahan kita bukan termasuk bagian dari orang-orang yang disebutkan dalam hadits di atas.
Apa saja yang harus kita jaga agar ibadah kita di bulan Ramadhan tidak sia-sia? Diantara yang harus kita jahui adalah sebagaimana yang tercantum dalam firmanNya:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, QS. An Nisa’: 32
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang,” QS. Al Hujurat: 12
Sumber : Rihlah Ramadhan Kontributor lensadakwah.com