LENSADAKWAH.COM – Asosiasi Pengelola Asrama (aslama) Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah menyelenggarakan Seminar Nasional dengan mengangkat tema Peningkatan Peran Mahasiswa Asrama PTM/PTA Dalam Dakwah Komunitas Pada Generasi Z Dalam Bingkai Islam Berkemajuan. Jakarta, 1 Maret 2024.
Acara yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Jakarta ini menghadirkan dua narasumber, yaitu: Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag dari Majelis Diktilitbang dan Muchamad Arifin, S.Ag., M.Ag dari ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan moderator Mahfud Khoirul Amin, S.IP., MA. seketaris ASLAMA PTM/PTA Nasional.
Prof Armai yang mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan paparannya lebih menyoroti permasalah internal pengelolahan asrama mahasiswa yang harus disipakan agar para mahasiswa yang tinggal di asrama memiliki kemampuan lebih dibanding mahasiswa yang tidak di asrama.
Lanjut Prof Armai berharap mahasiswa yang tinggal di asrama idealnya bisa tinggal hingga Empat tahun dengan model pendampingan melibatkan senioritas.
Sementara itu ketua LDK PP Muhammadiyah yang akrap dipanggil ustad UMA (ustad Muchamad Arifin) lebih menyoroti permasalah serius yang ada di luar asrama mahasiswa seperti masalah perkembangan informasi yang tidak terkendali dan masalah penyalahgunaan narkoba serta masalah munculnya firqah yang mengarah kepada intoleran yang dapat berakibat pada masalah terorisme.
Tiga masalah serius tersebut di atas harus betul-betul diperhatikan karena sebaik apapun metode pengelolahan asrama ketika tidak paham bahaya besar diluar asrama, maka akan menjadi masalah dikemudian hari.
Nampak dalam tampilan layar projector ditampilkan beberapa kasus yang terjadi dilingkungan masyarakat seperti; akibat fatal dari dampak negatif penggunaan gadget, penyalahgunaan narkoba dan pengaruh dari narasi-narasi yang berakibat pada intoleran yang berkembang yang mengakibatkan para generasi terbius masuk kedalam terorisme.
Para mahasiswa PTMA bukan hanya yang tinggal di asrama wajib paham akan Tiga bahaya pemusnah generasi tersebut. Karena sebaik apapun prestasi mahasiswa jika tersandung salah satu dari Tiga bahaya di atas akan hancur masa depannya.
Masukan dari ketua LDK PP Muhammadiyah, hendaknya para pengasuh asrama paham dan mengenalkan aplikasi-aplikasi berbasis kajian seperti: aplikasi kumpulan tafsir Al Qur’an, aplikasi kumpulan hadits dan aplikasi kumpulan fiqih bahkan perlu selenggarakan bimtek kepada pengasuh asrama.
Diluar aplikasi-aplikasi di atas juga perlu pengasuh asrama mahasiswa paham akan indikasi dini pengguna narkoba dengan harapan jika ada yang terkontaminasi barang haram tersebut bisa mengenalinya lebih awal.
Semaraknya mahasiswa hilang akibat mengikuti halaqah-halaqah yang mengajarkan paham-paham bahaya dan menyimpang dari ajaran yang sudah diajarkan dalam AIKA (Al Islam dan Ke-Muhammadiyahan) perlu pendamping asrama paham. Jangan sampai mahasiswa yang tinggal di asrama terciduk aparatvkarena terlibah paham yang radikal bahkan mengarah pada terorisme.
Paparan ketua LDK PP Muhammadiyah yang menayangkan beberapa fakta dilapangan akibat generasi muda (Gen Z) salah pilih pergaulan nampak menjadikan para pengurus asrama mahasiswa PTM/PTA seluruh Indonesia yang hadir dalam seminar nasional tersebut menjadi serius mengikutinya.
Hal ini terbukti dengan waktu Empat jam yang telah disediakan oleh panitia masih kurang. Sehingga setelah acara berakhir beberapa peserta masih antusias untuk bertanya diluar forum upaya untuk menjaga asrama dalam mencegah dari pengaruh dari dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi yang tidak terbatas, masalah penyalahgunaan narkoba dan halaqah yang dapat mempengarui paham Islam wasathitah yang telah di ajarlan di Muhammadiyah.
Sumber : Divisi Dakwah Digital LDK PP Muhammadiyah