LENSADAKWAH.COM. Surabaya – Tawa anak-anak memecah udara pagi yang hangat ketika beberapa kendaraan yang membawa anak-anak SD Muhammadiyah 10 Surabaya (Mumtas) berhenti di depan kantor Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya pada Kamis (11/12/2025). Sebanyak 70 siswa kelas 3 itu turun dengan wajah penuh penasaran. Hari itu mereka bukan belajar di kelas, melainkan mengikuti outdoor class—sebuah pembelajaran luar ruangan yang membawa mereka lebih dekat dengan dunia nyata: dunia para pahlawan pemadam kebakaran.

Begitu pintu gerbang dibuka, para petugas Damkar menyambut hangat. Hari ini, markas yang biasanya dipenuhi suara sirene dan mobil merah menyala berubah menjadi ruang eksplorasi bagi generasi kecil Qur’ani Mumtas.
Belajar Langsung dari Para Pahlawan Api
Ahmad Husein, petugas sekaligus guide kegiatan, tampil ramah dan komunikatif. Ia memperkenalkan satu per satu alat-alat pemadam kebakaran, mulai dari selang air bertekanan tinggi, tabung APAR berbagai ukuran, hingga pakaian khusus yang tahan panas.
“Ini pakaian yang kami pakai untuk masuk ke area kebakaran. Berat, tapi melindungi,” jelasnya sambil menunjukkan baju pelindung. Anak-anak terbelalak, beberapa bahkan menatap baju itu seperti kostum superhero.
Mereka juga diajak melihat mobil pemadam kebakaran dari dekat. Setiap kompartemen dibuka satu per satu—tempat selang, tabung udara, tangga lipat, sampai alat penghancur untuk penyelamatan darurat. Siswa-siswa Mumtas tampak takjub, seolah menemukan dunia baru yang selama ini hanya mereka lihat dalam film kartun.
Aksi Demo yang Memukau
Bagian paling menegangkan sekaligus mengasyikkan adalah saat tim Damkar melakukan demo memadamkan api. Dengan penuh kewaspadaan, petugas menunjukkan bagaimana mematikan kobaran api secara cepat menggunakan APAR. Anak-anak menonton sambil menahan napas, sebelum akhirnya bertepuk tangan riuh ketika api padam.
Tak berhenti di situ, beberapa siswa mendapat kesempatan memakai seragam mini pemadam kebakaran. Mereka berdiri tegap sambil tersenyum bangga, seperti pahlawan kecil yang siap melakukan penyelamatan.
Puncak Kegembiraan: Bermain Air dari Semprotan Besar
Keceriaan mencapai puncaknya ketika petugas menyalakan semprotan air besar. Air meluncur deras seperti hujan buatan. Anak-anak berlari-lari kecil, menjerit kegirangan, sebagian basah kuyup namun tetap bahagia. Suasana penuh tawa itu menjadi momen yang sulit dilupakan.
Makna di Balik Kegiatan
Koordinator acara, Nanda Aidatul Fitri, S.Pd, menjelaskan bahwa outdoor class ini bukan sekadar bermain.
“Kami ingin anak-anak belajar kesiapsiagaan sejak dini—mengenal bahaya api, memahami alat keselamatan, dan tahu apa yang harus dilakukan saat darurat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SD Mumtas, M. Khoirul Anam, M.Pd.I, berharap pengalaman ini menjadi ilmu berharga.
“Ikuti dengan baik. Ilmu seperti ini suatu hari sangat bermanfaat,” pesannya.
Dengan membawa basah, tawa, dan pengetahuan baru, siswa-siswa Mumtas pulang dengan bekal penting: keberanian, kepedulian, dan kesiapan menghadapi bahaya—nilai yang hanya bisa lahir dari pengalaman langsung.
Afuw Elkhoir