Lensadakwah.com – Hidup bahagia adalah harapan semua manusia. Oleh karena itu kita harus mengetahui jalan menuju bahagia itu sendiri.
Ungkapan tersebut disampaikan oleh ustad Muchamad Arifin ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat memyampaikan pengajian yang rata-rata jamaahnya usia lanjut tepatnya di daerah Trenggumung Karya Surabaya. Ahad, 9 Juli 2023.
Dalam pantauan lensadakwah.com kajian tersebut diawali dengan membaca beberapa ayat Al Qur’an oleh salah satu jamaah yang sudah sepuh (tua) dengan suara yang cukup menyentuh hati sehingga suasana menjadikan semakin khusu’ sebagai pengantar dimulainya pengajian.
Selanjutnya ustad Muchamad Arifin yang akrap dipanggil dengan ustad Arifin ini menerangkan beberapa tahapan untuk bisa mendapatkan kebahagiaan yang selalu dimimpikan semua manusia.
Beriman
Iman adalah kunci pembuka kebahagiaan. Kalau seseorang tidak memiliki iman dipastikan tidak pernah merasakan bahagia secara sempurna (hakiki).
Orang yang tidak beriman itu tidak memiliki tempat untuk memgadu atau sandaran hidup. Dalam Al Qur’an sudah sangat jelas:
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. QS. Al Mukminun: 1
Jadi orang yang beriman itu adalah orang yang mendapatkan keuntungan. Dan orang yang beruntung itu adalah orang yang beriman.
Mendirikan Shalat
Shalat adalah merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada yang Maha Pengatur Hidup. Shalat yang dikerjakan secara khusu’ akan menemukan ketenangan. Hanya orang-orang yang tenanglah yang akan bahagia.
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ
(yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya. QS. Al Mukminun: 2
Menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia
Orang yang mampu menjaga diri dari perbuatan sia-sia akan tenang hidupnya. Perbuatan sia-sia tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga merugikan orang lain.
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ
dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna. QS. Al Mukminun: 3
Sebuah potongan vidio yang menceritakan kehidupan remaja yang banyak menghabiskan waktu bermain gadget yang diputar di layar lcd menjadikan jamaah mengelus dada.
Gemar berbagi
Bisa berbagi rizki merupakan kepuasan tersendiri. Perasaan puas bagian dari kebahagiaan yang tidak bisa dibeli di toko. Jelas ustad Arifin pada jamaah.
وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ
Dan orang yang menunaikan zakat (berbagi nikmat). QS. Al Mukminun: 4.
Vidio pendukung dari penjelasan ayat di atas cukup membawa suasana pengajian menjadi penuh tawa. Pasalnya vidio tersebut diperankan oleh para pelawak yang menggambarkan berbagi hartanya tetapi yang dibagikan yang paling jelek dan berakhir kembalikan pada dirinya.
Menjaga diri dari pergaulan bebas.
Islam mengatur pergaulan baik dalam lingkup kecil keluarga maupun dalam lingkup yang lebih besar ditengah masyarakat.
Lanjut ustad Arifin mengutip ayat 5 dari QS. Al Mukminun:
وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙ
Dan orang yang memelihara kemaluannya (menutup).
Berbahagialah orang yang memelihara kemaluannya dan tidak menya-lurkan kebutuhan biologisnya melalui hal dan cara yang tidak dibenarkan, kecuali terbatas dalam melakukannya terhadap pasangan-pasangan mereka yang sah secara agama.
Sumber: Divisi Dakwah Komunitas LDK PP Muhammadiyah