LENSADAKWAH.COM. Surabaya – Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya kembali menjadi ruang perenungan dan penguatan iman dalam Kajian Inspirasi Shubuh yang digelar pada Rabu pagi, 17 Desember 2025, selepas shalat Subuh berjamaah. Kajian kali ini menghadirkan Ustadz Muchamad Arifin dengan tema “Tawadhu’ yang Menguatkan Iman dan Memperindah Amal”, sebuah ajakan untuk menata hati agar tetap rendah di tengah berbagai nikmat dan capaian hidup.

Dalam kajiannya, Ustadz Muchamad Arifin menekankan bahwa tawadhu’ merupakan fondasi penting dalam membangun iman yang kokoh. Semakin seseorang mengenal Allah, semakin ia menyadari kecilnya diri dan besarnya rahmat-Nya. Allah berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati” (QS. Al-Furqan: 63). Ayat ini, menurut beliau, menegaskan bahwa kerendahan hati bukan sekadar akhlak sosial, tetapi tanda kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya.
Lebih lanjut disampaikan, tawadhu’ juga menjadi penjaga amal agar tetap indah dan bernilai. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap tawadhu’, sehingga tidak ada seorang pun yang menyombongkan diri terhadap yang lain dan tidak pula berbuat zalim” (HR. Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa kerendahan hati melahirkan keadilan, ketenangan, dan kasih sayang dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai cermin sejarah, Ustadz Muchamad Arifin mengangkat kisah Qarun, sosok yang diberi kekayaan melimpah namun jatuh karena kesombongan. Qarun merasa seluruh hartanya adalah hasil kecerdikan dan usahanya sendiri, hingga lupa bahwa semua itu hanyalah titipan Allah. Ketika nikmat tidak lagi disertai syukur dan tawadhu’, Allah memperlihatkan akibatnya. Bumi pun menelan Qarun beserta seluruh kemegahannya. Kisah ini menjadi peringatan bahwa kesombongan sekecil apa pun dapat menghancurkan iman dan amal, sementara kerendahan hati justru menjaga nikmat tetap berkah.
Suasana kajian berlangsung khidmat. Jamaah menyimak dengan penuh perhatian, larut dalam pesan-pesan yang disampaikan dengan bahasa sederhana namun sarat makna. Banyak jamaah tampak merenung, seolah diajak bercermin tentang sikap hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari—baik dalam ibadah, pekerjaan, maupun interaksi sosial.
Kajian Inspirasi Shubuh ini menjadi pengingat bahwa kemuliaan sejati tidak terletak pada harta, jabatan, atau popularitas, melainkan pada hati yang tunduk kepada Allah dan lembut kepada sesama. Dengan tawadhu’, iman menjadi kuat, amal menjadi indah, dan hidup pun terasa lebih bermakna.
Masjid At-Taqwa Pogot berharap kajian rutin ini terus menjadi oase ruhani bagi jamaah, menghadirkan pencerahan yang membumi, serta menumbuhkan pribadi-pribadi Muslim yang rendah hati, beriman kokoh, dan berakhlak mulia.