Lensadakwah.com – Dalam upaya mendukung program moderasi beragama dari Kementerian Agama RI, MAN Insan Cendekia (MAN IC) Pasuruan menggelar Penguatan Moderasi Beragama bagi seluruh siswanya, Kamis (23/2/2023).
Kegiatan ini digelar di gedung PPT MAN IC Pasuruan dengan menghadirkan narasumber Muchamad Arifin, MA selaku Ketua Bidang Agama Sosial Budaya dan Ekonomi BNPT-FKPT Jawa Timur.
Acara berlangsung khidmat dan menarik dengan dihadiri oleh seluruh siswa MAN IC Pasuruan berjumlah 222 anak. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Madrasah, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala MAN IC Pasuruan Syamsul Ma’arif MPd.
Turut hadir Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Timur Dr H Husnul Maram MHI dan Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pasuruan H Syaikhul Hadi SAg MFilI, yang berkesempatan membuka acara sekaligus memberikan wejangan kepada seluruh siswa MAN IC dalam persiapan menghadapi tantangan hidup di masa mendatang.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi penguatan moderasi beragama oleh Muchamad Arifin MA. Dalam pemaparannya diawali dengan mengajak semua siswa untuk bersyukur atas semua nikmat karunia Tuhan berupa kekayaan Indonesia baik agama, alam, maupun budaya dan menjaganya dengan persatuan Indonesia.
Dengan tampilan materi yang memanfaatkan kecanggihan audio visual, Much Arifin menayangkan beberapa contoh video tentang penguatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pondasi dari terbentuknya moderasi beragama di Indonesia.
Selanjutnya, beliau mengajak untuk mewaspadai gerakan-gerakan pemecah belah NKRI, mulai dari Intoleransi, Radikal, sampai Terorisme yang semakin marak terjadi. Moderasi beragama yang menjadi Kemenag RI dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegahnya selain deradikalisasi dari BNPT-FKPT, karena banyak gerakan pemecah belah yang membawa latar belakang agama.”jelas Arifin.
Sebagai Kabid Agama Sosial Budaya dan Ekonomi di FKPT Jatim, Muchamad Arifin, juga menjelaskan bahwa gerakan ini telah menyasar pada dunia pendidikan terutama di lingkungan madrasah atau sekolah yang berbasis agama. Oleh sebab itu, penguatan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di lingkungan pendidikan juga dilakukan olehnya.
“Upaya tersebut diantaranya, Sekolah tidak memberikan tempat penyemaian paham intoleran dan radikal, pendidik mentransformasikan diri dengan nilai kebangsaan, pendidik memahami latar belakang sosial dan ekonomi siswanya, pendidik tidak lagi memakai doktrinisasi dalam pendidikan karakter melainkan melalui diskusi dan argumentasi, pendidik memperkuat nilai moral kebhinekaan, serta pendidik senantiasa mengarahkan peserta didik ke jalan yang benar sesuai hidup beragama dan bernegara”. tegasnya.
Diakhir kesempatan, Much Arifin menerima cinderamata dari pihak MAN IC sebagai wujud komitmen bersama dalam upaya pencegahan paham intoleran, radikal, dan ekstrimisme di lingkungan pendidikan dengan penguatan moderasi beragama. (Muha/red)
Editor : Much. Arifin
Lensadakwah.com