Lensadakwah.com – Menyelesaikan masalah tanpa masalah itu cukup gunakan dua jalur, yaitu vertikal dan horisintal. Hal ini yang disampaikan oleh ustad Muhammad Arifin dalam kajian Ahad Malam, 12 Maret 2023 di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya.
Foto ustad Muchamad Arifin saat menyampaikan kajian
Dua jalur yang dimaksud adalah sebagaimana ayat Al Qur’an yang berbunyi:
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu‘. QS. Al Baqarah: 45
Dalam tafsir al Muyassar dijelaskan yang dimaksud ayat diatas adalah : Dan mintalah pertolongan atas segala urusan kalian melalui kesabaran dengan seluruh jenisnya dan juga shalat, sesungguhnya hal tersebut amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu. Yaitu orang yang takut kepada Allah dan mengharapkan apa-apa yang ada di sisi-Nya, serta meyakini bahwa mereka benar-benar akan berjumpa dengan Tuhan mereka setelah kematian, dan bahwasanya mereka akan kembali kepadanya pada hari kiamat untuk menghadapi perhitungan dan pembalasan amal perbuatan mereka.
Jadi dua jalur yang dimaksud adalah sabar (dalam urisan dunia) dan shalat (sebagai cara mendekatkan diri pada Allah swt)
Ustad Arifin yang juga ketua takmir Masjid At-Taqwa tersebut menyampaiakan pada jamaah, bahwa hidup itu sesungguhnya adalah waktu yang dipinjamkan. Karena hidup itu waktu yang dipinjamkan jadi kalau dimintak sewaktu-waktu oleh yang punya, yaitu Allah maka harus siap dikembalikan.
Tugas kita sebagai hambaNya harus bisa menjaga dengan baik atas waktu yang dipinjamkan.
Pesan dari yang mempunyai waktu, yaitu Allah swt kepada hambaNya adalah:
وَاتَّقُوْا يَوْمًا لَّا تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْـًٔا وَّلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَّلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ
Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun. Sedangkan syafaat dan tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan ditolong. QS. Al Baqarah: 48.
Selanjutnya ustad Arifin menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan jika ingin menggapai bahagia. Tiga hal itu adalah:
1. Selalu mensyukuri apa yang ada
2. Selalu dekat dengan yang Maha Hidup
3. Selalu Berpikiran positif.
Mensyukuri apa yang ada
Dalam menjelaskan poin pertama, yaitu mensyukuri apa yang ada ustad Arifin nampak memutarkan sebuah vidio motivasi yang menceritakan seorang yang tidak mempunyai kedua kaki tetapi memiliki semangat yang tinggi serta kerja keras dalam mencari nafkah.
Bersyukur itu adalah perintah Allah dan kewajiban kita sebagai hambaNya. Sebagaimana dalam ayatNya:
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. QS. An Nahl: 78
Perilaku dan gaya hidup seseorang itu terganrung pada apa yang iya dengar, apa yang ia lihat dan apa yang iya pikirkan. Oleh karena itu mari kita gunakan dari toga indra yang disebut oleh Allah tersebut dengan baik (makna bersyukur).
Dekat Dengan Maha Hidup
Mendekatkan diri dengan yang Maha Hidup, yaitu Allah swt. Akan menjadikan hidup kita tenang dan bahagia.
Salah satu cara mendekatkan diri dengan yang Maha Hidup adalah dengan shalat.
Shalat tidak hanya merupakan kewajiban tetapi juga merupakan kebutuhan bagi kaum yang beriman. Dengan mendirikan sholat lima waktu dan tepat waktu kita bisa lebih mendekatkan diri pada Allah swt.
Berpikir Positif
Isu yang soal intoleran yang cukup viral diberbagai media sosial pada akhir-akhir ini sesungguhnya tidak lepas dari pikiran-pikiran negatif, baik itu oleh pribadi seseorang, kelompok dst.
Sebagai hamba Allah yang beriman kita tidak boleh berpikiran negatif kepada siapapun. Ada istilah yang cukup bijak dalam bermedia soaial, yairu saring sebelum sharing.
Selanjutnya ustad Arifin mengajak jamaah untuk memperhatikan ayat Allah swt.
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. QS. Al-Hujurat:6
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan berdakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang” QS. Al-Hujurat: 12.
Semoga kita selalu dapat memupuk pikiran positif, karena akan membuat hidup terasa lebih mudah dan sehat, baik bagi kesehatan fisik, maupun kesehatan mental.
Sumber : Kajian Masjid At-Taqwa