Lensadakwah.com – Akhlakul Madzmumah akan berakibat bagi para pelakukanya. Inilah yang menjadi pembahasan pada kajian Rabu ba’da shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya. 21 September 2022.
Akhlak dapat dibagi menjadi dua, yaitu akhlakul mahmudah dan akhlakum mazmumah. kata ustad Nurcholis Huda selalu penyaji kajian rutin setiap hari Rabu ba’da shubuh di Masjid At-Taqwa yang berlokasikan di Jalan Pogot Surabaya Utara.
Dari dua akhlak tersebut di atas masing-masing akan berdampak pada pelukunya. Tegas ustad Nurcholis yang juga Wakil Ketua Muhammadiyah Jawa Timur di depan jamaah.
Selanjutnya ustad Nurcholis menerangkan beberapa sifat pada orang yang berakglakul madzmumah (tercela).
1. Dengki atau Iri Hati
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ
Hati-hatilah kalian dari hasad (dengki), karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau semak belukar (rumput kering)“. (HR. Bukhari Muslim)
Dampak buruk yang diakibatkan dari sifat iri hati atau dengki adalah :
1. Sulit merasa tenang
2. Selalu merasa kurang
3. Mudah marah
4. Mengacaukan kehidupan dirinya sendiri
2. Sombong
Dalam Islam sombong sangat dilarang karena berakibat pada kesengsaraan diri sendiri dan berakibat pada orang lain.
Orang sombong merasa dirinya yang paling hebat dan paling sempurna. Memandang orang lain rendah. Sering berbicara kelebihannya dan kekurangan orang lain.
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. QS. Lukman:18.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. QS. Thaha: 124
Orang yang sombong biasanya diiringi juga dengan sifat riya’. Dan sifat riya’ bagian dari pada sirik kecil.
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ
Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’. HR Ahmad
Maka dari itu hati-hatilah dengan syirik kecil, yaitu riya. Karena riya ini akan merusak amal yang telah kita kerjakan.
3. Bohong
Kepada jamaah ustad Nurcholis Huda yang juga Wakil Ketua MUI Jawa Timur ini menyampaikan bahwa jujur itu bagian dari pintu masuk kepada kebaikan. Maka orang yang jujur akan mendapat banyak kebaikan.
Lanjut ustad Nurcholis membacakan ayat Allah yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. QS. Al Ahzab: 70
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.QS. Al Ah Zab:71
Orang yang jujur akan mendapatkan keuntungan:
1). Perilakunya dibimbing Allah sehingga selalu dalam kebaikan
2). Diampuni dosa-dosanya
3). Mendapatkan kebahagiaan
Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka. Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan, hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong.
Akibat dari bohong:
1). Tidak dipercaya orang lain
2). Sering merasa cemas
3). Rizkinya terhalang.
Sombong bisa bikin kecanduan. Orang yang biasa bohong akan tidak enak kalau tidak bohong. Oleh karena itu marilah kita jauhi sonbong.
Semoga para pembaca dari tulisan ini dijauhkan oleh Allah dari sifat sombong. Aamiin.
Lensa_ldkpwmjatim
Sumber: Kajian ustad Nurcholis Huda
Penulis : Muchamad Arifin