Lensadakwah.com – Tidak sedikit warganet hanya dengan ingin mendapatkan “Like” dan “Subscribe” harus tebar fitnah. Cara ini tidak boleh dibiarkan. Oleh karena itu mari lawan dengan menebar konten kebaikan di media sosial sebagai bentuk perlawanan.
Kepada lensadakwah.com Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhmadiyah Muchamad Arifin mengajak kepada para dai untuk terus mengingatkan kepada para youtuber dan seluruh warganet untuk menghentikan cara tersebut karena selain dilarang agama juga merugikan banyak pihak.
Saring sebelum sharing
Istilah saring sebelum sharing harus menjadikan frame dalam bermedia sosial. Dengan saring sebelum sharing dalam bermedia soaial insyaallah akan dapat meminimalisir model penyebaran fitnah dan penipuan yang marak dimedia sosial.
Ketua LDK PP Muhammadiyah yang akrap dipanggil dengan panggilan ustad Arifin ini melalui whatsAAp mengajak kepada dai-dai yang bergabung di LDK Muhammadiyah mulai dari pusat hingga daerah supaya terus memberikan perlawanan kepada warganet nakal yang mencari keuntungan pribadi dengan cara menebar fitnah dengan cara lawan tebar konten positif yang bermanfaat.
Ingat…kita dalam pengawasan
Cara lain untuk mengingatkan bagi warganet yang muslim adalah mengajak melihat ayat Allah yang berbunyi:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ
Bagi Allah Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi di bumi dan di langit. QS. Ali Imran: 5
Ayat ini seharusnya cukup untuk menjadi peringatan agar manusis selalu hati-hati dalam menjalani roda kehidupan termasuk dalam bermedia sosial. Karena dalam ayat yang cukup populer itu menginformasikan, bahwa Allah mengawasi semua yang dilakukan hambaNya.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kau ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. QS Al-Isra’: 36
Alat mengukur kebaikan
Jika kita merasa kesulitan. Apakah yang kita lakukan baik atau buruk ? Maka cara melihatnya adalah ketika yang kita lakukan membawa manfaat, maka baik. Jika membawa madharat berarti jelek. Termasuk dalam bermedia soaial. Ini hanya alat ukur sederhana saja.
Mari kita lihat salah satu hasits yang cukup sering kita dengar:
وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.
Mari kita jadikan hidup ini penuh manfaat. Energi menggerakkan jari-jari kita pada keyboard gadget dalam menulis narasi kebaikan dan kejelekan tidak ada bedanya. Oleh karena itu mari kita gerakkan jari-jari kita dengan menghasilkan narasi kebaikan.
Sumber : Divisi Dakwah Digital LDK PP Muhammadiyah