Universitas Darul ‘Ulum Jombang selenggarakan seminar Pegadaian Peduli Santri Cegah Terorisme dan Radikalisme dengan Menjaga Keberagaman. Senin, 13 Mei 2024.
Dalam sambutannya Dr. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag. rektor Universitas Darul ‘Ulum (Undar) ini mengucapkan terimakasih kepada pada narasumber dari BNPT, Pegadaian dan Unndar serta kepada seluruh peserta yang terdiri dari berbagai utusan instansi, Lembaga pendidikan, ormas keagamaan dan para utusan sekolah dan kepala desa di kabupaten Jombang.
Muchamad Arifin Kabid Agama Sosial Ekonomi dan Budaya dari Forum Koordinasi Penecgahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur yang mewakili Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) Prof. Dr. Irfan Idris, M.A yang berhalangan hadir dalam seminar tersebut.
Muchamad Arifin dalam paparannya mengawali dengan mengutip ayat Allah yang berbunyi:
اَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti. QS. Al Hujurat: 13
Ayat di atas dijelaskan dengan sebuah vidio yang menggambarkan keberagaman yang ada di Indonesia yang kaya dengan perbedaan, suku, ras, budaya, agama dan seterusnya.
Perbedaan itu adalah sunnatullah dan rahmat. Tugas kita adalah bagaimana perbedaan yang ada ini bukan menjadi alasan untuk pecah tetapi sebaliknya tugas kita adalah bersatu ditengah perbedaan. Dalam Al Qur’an Allah memerintahkan bersatu dan melarang pecah belah.
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. QS. Ali Imran: 103
Selanjutnya Kabid Agama Sosbud FKPT Jatim yang pernah meraih penghargaan dari Musium Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam kepeloporannya lomba guru pelopor moderasi beragama ini menjelaskan narasi-narasi yang banyak muncul di duni virtual yang dapat menjadikan para generasi muda terpapar paham radikal yang berujung pada Terorisme.
Munculnya sikap intoleran ditengah keberagaman ini tidak lepas dari pemahaman yang tidak utuh diterimanya.
Alumni angkatan III Instruktur Nasional Moderasi Bergama Kementrian Agama ini juga menjelaskan embrio terjadinya seorang terpapar paham radikal. Ini penting untuk dipahami sebagai upaya untuk menekankan angka dan sekaligus untuk memutus jaringan teroris.
Beberapa vidio testimone dari napiter nampak diputar dalam paparannya agar para peserta lebih paham dari Sumber yang terlibat dalam jaringan Terorisme secara langsung.
Beberapa ayat suci yang dikutip dari berbagai kitab suci nampak dimunculkan dalam paparan Kabid Agama Sosbud FKPT Jatim ini, yaitu ayat-ayat yang selalu mengajarkan hidup berdampingan, kerukunan dan perdamaian.
Dalam paparannya yang berlangsung selama 45 menit tersebut di akhiri dengan menyanyikan lagu “Kerukunan Ditengah Perbedaan”.
Lagu yang dinyanyikan dengan diikuti oleh seluruh peserta dengan berdiri menjadikan seminar yang disajikan tersebut berakhir dengan ceria dan penuh semangat.