Musim panas tahun ini telah membawa tidak hanya panas yang ekstrem tetapi juga meningkatnya kasus heat stroke di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Heat stroke merupakan kondisi medis yang serius yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang meningkat secara drastis, biasanya karena paparan panas yang berlebihan. Dengan suhu yang terus meningkat akibat perubahan iklim global, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya ini.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, kasus heat stroke pada musim panas tahun ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Faktor-faktor seperti urbanisasi yang cepat, pola hidup yang kurang sehat, dan kurangnya kesadaran akan risiko heat stroke telah berkontribusi pada peningkatan ini.
dr. Aristanto Prambudi menjelaskan, “Heat stroke bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Gejalanya termasuk pusing, kulit kemerahan dan kering, detak jantung yang cepat, bahkan kehilangan kesadaran. Ini bukan masalah sepele, terutama di tengah kondisi suhu yang ekstrem seperti sekarang ini.”
Selain itu, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi terkena heat stroke. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Mengutip dari Jurnal Widya Medika dengan judul Exertional Heatstroke : Asesmen Cepat dan Penatalaksanaan beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah heat stroke antara lain adalah:
- Minum banyak air : Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting, terutama pada saat suhu ekstrem.
- Menghindari paparan langsung matahari : Berada di bawah sinar matahari langsung dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko heat stroke. Menggunakan payung atau topi serta mengenakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan dapat membantu melindungi tubuh dari panas.
- Menghindari aktivitas fisik berat pada siang hari : Jika memungkinkan, hindari aktivitas fisik yang berat pada siang hari ketika suhu paling tinggi. Lebih baik melakukan aktivitas tersebut pada pagi atau sore hari ketika suhu lebih rendah.
- Menjaga lingkungan tetap sejuk : Menggunakan pendingin ruangan atau kipas angin dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil, terutama di dalam ruangan.
- Memperhatikan gejala : Jika merasa pusing, lemas, atau memiliki gejala lain yang mencurigakan, segera istirahat dan minum air putih. Jika gejalanya semakin parah, segera cari bantuan medis.
Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman serius yang ditimbulkan oleh heat stroke. Pemerintah dan lembaga kesehatan juga diharapkan untuk meningkatkan kampanye penyuluhan dan menyediakan fasilitas yang memadai untuk mengatasi dampak dari suhu ekstrem ini.