LENSADAKWAH.COM – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sidoarjo selenggarakan kajian pencerahan bagi pengurus, guru, karyawan dilingkungan amal usaha Muhammadiyah Sidoarjo. Kajian yang bertempat di SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo tersebut mendatangkan narasumber ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchamad Arifin.
Di depan jajaran pengurus PCM Sidoarjo dan para kepala dan ketua Amal Usaha serta guru, panggilan ustad Arifin menyampaikan, bahwa hari ini saya merasa tersanjung dan terhormat bisa tampil di ruang yang cukup megah dan mewah ini.
Saya sebagai da’i komunitas LDK Muhammadiyah biasanya tampil di daerah-daerah terpenci, suku pedalaman, kampung-kamoung kualaf yang jauh dari keramaian. Bahkan sudah biasa bagi saya tampil di daerah-daerah terasing, dimana listrikpun belum ada di daerah tersebut.
Dalam kajian tersebut ustad Arifin lebih menjelaskan pengaruh negatif dari perlembangan teknologi informasi digital dan bahaya penyalahgunaan narkoba dilingkungan masyakatat, dimana kedua masalah tersebut harus mendapatkan perhatian ekstra dari semua unsur masyarakat, kusus para guru dan orang tua.

Pengaruh Negatif Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat membawa berbagai dampak negatif bagi generasi mendatang, terutama dalam aspek kesehatan, perkembangan kognitif, interaksi sosial, dan pendidikan.
Dari segi kesehatan, terlalu lama menatap layar dapat menyebabkan masalah pada mata seperti mata kering dan kelelahan. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu banyak waktu di depan layar bisa meningkatkan risiko obesitas dan gangguan postur tubuh. Tidur juga bisa terganggu karena cahaya biru dari gadget menghambat produksi melatonin, sehingga menyebabkan kesulitan tidur.
Dalam perkembangan kognitif, anak-anak yang terbiasa dengan informasi instan dari internet cenderung memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.
Kreativitas mereka juga bisa menurun karena lebih banyak mengonsumsi hiburan pasif daripada berpikir kritis atau menyelesaikan masalah sendiri. Lebih parah lagi, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ketergantungan, bahkan adiksi, yang berdampak pada kesejahteraan mental.
Dari sisi sosial, terlalu banyak menghabiskan waktu dengan gadget dapat mengurangi keterampilan komunikasi tatap muka. Anak-anak mungkin menjadi lebih canggung dalam berinteraksi langsung dan sulit membangun hubungan sosial yang sehat.
Selain itu, mereka juga lebih rentan terhadap cyberbullying dan ancaman digital lainnya, seperti eksploitasi atau penipuan online. Tidak jarang pula media sosial menjadi pemicu perasaan cemas dan rendah diri akibat perbandingan sosial yang tidak realistis.
Dalam dunia pendidikan, gadget bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi memudahkan akses terhadap informasi dan pembelajaran, tetapi di sisi lain, jika tidak digunakan dengan bijak, bisa menurunkan prestasi akademik.
Distraksi dari media sosial dan game membuat anak-anak lebih sulit fokus pada tugas sekolah. Selain itu, mereka mungkin menjadi terlalu bergantung pada informasi yang mudah didapat dan kurang terbiasa berpikir secara mendalam untuk menyelesaikan masalah.
Untuk mengurangi dampak negatif ini, peran orang tua dan pendidik sangat penting. Anak-anak perlu diajarkan cara menggunakan gadget dengan bijak, diberikan batasan waktu penggunaan, serta didorong untuk tetap aktif secara fisik dan sosial. Literasi digital juga harus menjadi bagian dari pendidikan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi tanpa terjebak dalam dampak buruknya.
Mewaspadai Peredaran Narkoba Modus Rokok Elektrik
Peredaran narkoba melalui rokok elektrik atau vape menjadi ancaman yang semakin serius, terutama bagi generasi muda. Modus yang digunakan sering kali sulit dikenali karena bentuk dan penggunaannya mirip dengan vape pada umumnya. Untuk mengantisipasi hal ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.
Pertama, penting untuk menyadari bahwa narkoba dalam bentuk cairan vape sering kali tidak memiliki bau atau rasa yang mencolok, sehingga sulit dibedakan dari cairan biasa. Beberapa jenis narkoba yang ditemukan dalam vape antara lain ganja sintetis dalam bentuk cair (THC cair), sabu cair, dan zat psikoaktif lainnya. Oleh sebab itu, perlu berhati-hati dalam memilih produk, memastikan sumbernya jelas, dan menghindari pembelian dari pihak yang tidak terpercaya.
Selanjutnya, peran keluarga dan lingkungan sangat penting dalam memberikan edukasi kepada generasi muda mengenai bahaya narkoba dan berbagai cara peredarannya yang semakin beragam. Orang tua, guru, serta teman sebaya perlu memberikan pemahaman yang cukup agar anak-anak dan remaja tidak mudah terjerumus dalam penyalahgunaan zat berbahaya.
Masyarakat juga perlu lebih waspada terhadap perubahan perilaku seseorang, terutama anak-anak dan remaja yang mulai menggunakan vape. Jika mereka menunjukkan tanda-tanda kecanduan, seperti perubahan emosi yang drastis, prestasi akademik menurun, atau sering mengisolasi diri, kemungkinan adanya penyalahgunaan zat terlarang perlu dicurigai.
Di sisi lain, pemerintah dan aparat penegak hukum termasuk guru di dalamnya memiliki peran penting dalam mengawasi peredaran vape serta cairannya. Penguatan regulasi terhadap distribusi produk ini akan membantu menekan masuknya narkoba dalam bentuk cair ke pasar yang lebih luas.
Terakhir, bagi pengguna rokok elektrik, memastikan bahwa produk yang digunakan berasal dari produsen resmi dan tidak mengandung zat berbahaya adalah hal yang sangat penting. Jika ada keraguan terhadap isi cairan vape, lebih baik tidak menggunakannya daripada mengambil risiko besar terhadap kesehatan dan keselamatan.
Mengantisipasi peredaran narkoba melalui vape bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tugas bersama antara masyarakat dan pemerintah. Kesadaran dan tindakan kolektif akan membantu mencegah penyalahgunaan narkoba yang terus berkembang dengan cara-cara baru.
Penjelasan yang disuguhkan dengan melalui kasus kasus nyata dalam vidio pendek membuat para jamaah kajian yang hadir terasa miris dibuatnya, hal tersebut diungkapkan oleh penanya pasca dibukanya dialog sebelum kegiatan berakhir.