Surga Dekat dengan yang Berakhlak Baik: Kajian Penuh Inspirasi Bersama Ust. Muchamad Arifin di Masjid Baitul Kholiq Surabaya
LENSADAKWAH.COM – Surabaya, 12 Juli 2025. Suasana khidmat dan penuh semangat tampak mewarnai kegiatan pengajian rutin yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Tambah Wedi Surabaya, Sabtu pagi (12/7), bertempat di Masjid Baitul Kholiq. Kajian kali ini menghadirkan narasumber nasional yang juga Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Muchamad Arifin.

Dengan gaya penyampaian yang sejuk namun sarat makna, Ustaz Arifin mengangkat tema yang sangat relevan dengan kebutuhan spiritual umat: “Surga Dekat dengan yang Berakhlak Baik.” Dalam ceramahnya, beliau menguraikan bahwa akhlak mulia bukan hanya perhiasan sosial, tetapi merupakan jalan cepat menuju surga sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya orang yang paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya,” ujar Ustaz Arifin mengutip salah satu hadis Nabi, seraya mengajak jamaah untuk meneladani karakter Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan kelembutan, kejujuran, dan kasih sayang kepada sesama.
Kegiatan ini semakin hidup dengan diputarnya beberapa video pendek yang menyentuh hati, menggambarkan betapa kuatnya pengaruh akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Video-video tersebut mengilustrasikan bahwa orang biasa pun bisa menjadi luar biasa karena ketulusan dan keluhuran budi pekertinya.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Arifin juga menyisipkan kisah-kisah nyata dari medan dakwahnya di daerah 3T — terpencil, terluar, dan tertinggal — mulai dari pedalaman Kalimantan hingga ke pelosok Nusa Tenggara. Ia menyampaikan bahwa masyarakat di daerah terpencil sangat menghargai para pendakwah yang hadir dengan akhlak, bukan sekadar dengan lisan.
“Kadang yang membuat mereka menerima Islam bukan karena kefasihan kita berbicara, tapi karena mereka melihat kasih sayang, kesabaran, dan kebaikan perilaku kita,” tutur beliau penuh haru.
Tak lupa, beliau menyampaikan kisah yang diriwayatkan dalam hadis, tentang seorang sahabat yang disebut Nabi sebagai ahli surga — bukan karena banyaknya ibadah, tetapi karena hatinya yang bersih, tidak pernah menyimpan iri, dendam, atau kebencian terhadap orang lain.
Pengajian ini diakhiri dengan doa bersama dan suasana kekeluargaan yang hangat. Jamaah yang hadir pun tampak puas dan termotivasi untuk lebih memperbaiki akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pengajian rutin ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah bil hikmah — dengan pendekatan inspiratif dan menyentuh hati — mampu membawa perubahan positif di tengah masyarakat.