LENSADAKWAH.COM – Dalam Islam, berpikir positif adalah salah satu akhlak yang dianjurkan karena memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.
Hal di atas yang disampaikan oleh ustad Muchamad Arifin dalam muqaddimah di depan jamaah kajian Pimpinan Ranting Aisyiyah Sidotopo Wetan pada Sabtu, 4 Januari 2025 di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya.
Beberapa Hikmah Selalu Berpikiran Positif
Selanjutnya ketua takmir Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya menjelaskan beberapa hikmah selalu berpikiran positif. Berpikir positif (husnuzhan) kepada Allah adalah bagian dari keimanan. Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman:
“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berpikir positif kepada Allah membantu seorang Muslim untuk tetap beriman, yakin pada rahmat-Nya, dan tidak mudah putus asa saat menghadapi ujian.
Berpikir positif menjauhkan hati dari kecemasan, ketakutan berlebihan, atau prasangka buruk. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139).
Dengan berpikir positif, seseorang lebih mampu mengelola emosinya dan memiliki ketenangan jiwa.
Berpikir positif kepada orang lain (husnuzhan) mencegah timbulnya fitnah, gosip, dan konflik. Allah memerintahkan agar kita menghindari prasangka buruk:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12).
Dengan berpikir positif, hubungan dengan orang lain menjadi lebih harmonis dan penuh kasih sayang.
Pikiran positif mendorong seseorang untuk tetap semangat dan percaya bahwa setiap usaha yang dilakukan akan membawa hasil baik, sesuai dengan ketentuan Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6).
Optimisme ini mendorong seseorang untuk terus bekerja keras tanpa rasa putus asa.
Berpikir positif membuat seseorang fokus pada solusi daripada masalah. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa yang mendorong sikap ini:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan kesusahan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan selalu berpikir positif, seseorang mampu menghadapi kesulitan dengan sabar dan lapang dada.
Sikap positif menarik hal-hal baik dalam kehidupan. Ketika seseorang berpikir baik kepada Allah dan makhluk-Nya, maka hidupnya dipenuhi keberkahan dan kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan.
Berpikir positif bukan berarti mengabaikan realitas, tetapi menempatkan harapan pada rahmat Allah dan berikhtiar dengan sebaik-baiknya. Islam menekankan keseimbangan antara usaha, doa, dan prasangka baik dalam menjalani kehidupan.