LENSADAKWAH.COM – Kajian jelang berbuka puasa yang diselenggarakan di asrama mahasiswi putri di Unar sempat dak dik duk. Pasalnya jelang dimulainya acara kajian buka puasa telah terjadi getaran yang luar biasa yang diakibatkan terjadi gempa bumi dengan kekuatan: 6.5 SR, 130 km Timur Laut Tuban Jawa Timur. Jumat, 22 Maret 2024 tepatnya 15:52:58 WIB. Sehingga menjadikan Surabaya ikut merasakan getaran yang sangat kuat.
Wal hasil dengan tetap waspada kajian jelang buka yang rencana dimulai pukul 16.30 mundur menjadi pukul 17.00 yang diselenggarakan di lantai bawah gedung asrama putri mahasiswi Unair tersebut. Namun Alhamdulillah atas perlindungan Allah kajian berjalan dengan lancar sukses hingga berakhir pukul 17.35 jelang masuknya waktu adzan maghrib.
Muchamad Arifin yang lebih akrap dipanggil ustad Arifin selaku penyampai tausiah dalam kajian tersebut menyampaikan pentingnya mengisi waktu hidup dengan penuh makna khususnya dalam bulan Ramadhan ini. Karena hanya orang-orang yang bisa mengisi waktu dengan amal shaleh yang hidupnya tidak rugi. Lanjut mengutip ayat Allah
وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. QS. Al ‘Asr: 1-3
Kita jangan sampai menjadi bagian yang rugi sebagaimana yang disebutkan dalam QS. Al ‘Asr di atas. Kita harus menjadi bagian hamba yang beruntung. Bagaimana caranya ? Tanya ustad. Lanjut ustad Arifin menjelaskan, bahwa yang akan mendapatkan keuntungan adalah orang yang menjalankan amal baiknya dengan di dasari iman dan mengharap ridha Allah.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Jadi ibadah yang tidak di dasari iman dan mengharap ridha Allah itu sia-sia termasuk puasa dalam bulan Ramadhan ini.
Berkah dan amal pahala yang dilipat gandakan oleh Allah hanya akan diberikan pada hambaNya yang mau saja. Bagi yang tidak mau ya tidak. Jelasnya. Kenapa? Karena Allah tidak akan rugi kalau hambanya banyak yang masuk neraka, dan Allah tidak untung kalau hambanya banyak yang masuk surga. Karena surga dan neraka itu adalah milik Allah. Kitalah manusia yang akan merugi maupun beruntung.
Puasa yang kita jalankan ini adalah bagaian dari proses menuju ketaqwaan la’allakum tattaqun. Oleh karenanya harus kita jalankan dengan sungguh-sungguh. Ingat..! Dari proses yang sungguh-sungguh yang akan menghasilkan yang terbaik.
Beberapa contoh yang disuguhkan, salah satunya proses terjadinya kupu-kupu yang indah, berangkat dari ulat yang menjijikkan mejadikan cukup memperjelas apa yang disampaikan ustad Arifin, bahwa semua itu butuh proses, termasuk menuju ketaqwaan.
Sebelum mengakhiri tausiahnya sebagai rasa syukur, mari kita gunakan pendengaran, penglihatan dan pikiran serta hati kita untuk yang baik-baik saja. Lanjut mengutip ayat:
وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur. QS. An Nahl: 78
Sumber: Rihlah Ramadhan kontributor lensadakwah.com