Lensadakwah.com – Pengorbanan yang tidak ternilai harganya Keluarga Umu Salamah sebelum berhijrah harus berpisah dulu dengan Suaminya (Abu Salamah) dan putranya Salamah merupakan sebuah tema yang diangkat Ustadz drh. Sri Widodo Ketua Dahwah Komunitas Pimpinan Daerah (LDK PDM) Kota Blitar dalam Kajian ba’da sholat dhuhur berjama’ah , pada hari kamis , 02 Muharan 1445 H bertepatan tanggal 20 Juli 2023 M di masjid Al Istiqomah Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) tingkat 1 Blitar, diikuti oleh jama’ah Anak Didik Lapas (adikpas) dan pegawai LPKA tingkat 1 Blitar.
Pada awal tauziyahnya Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah Kota Blitar ini membacakan QS Ar Ra’ad : 11
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Ustadz Drh Sri Widodo menyampaikan sebuah kisah Abu Salamah , Umu Salamah dan putra Salamah sedang berjalan mau berhijrah ke Madinah, Abu Salamah menuntun Unta yang dinaiki Umu Salamah dan putranya yang digendong, tiba-tiba sampai diperbatasan Mekah Abu Salamah dihandang oleh keluarganya Umu Salamah yang melarang Umu Salamah dan putra diajak berhijrah, sehingga Abu Salamah hijrah ke Madinah sendiri, dengan meninggalkan Umu Salamah dan Putranya tetap di Mekah. Oleh keluarganya Abu Salamah, Salamah diminta dari Umu Salamah alasannya Salamah merupakan garis keturunan dari Abu Salamah, sehingga satu keluarga harus berpisah, Abu Salamah ke Madinah, Umu Salamah Mekah bersama keluarganya dan Salamah bersama keluarga Abu Salamah.
Setiap hari Umu Salamah menangis di perbatasan Mekah tempat dipisahkan dengan suami dan istrinya. hampir satu tahun ada keluarga Umu Salamah yang mengetahui, dan bermusyawarah dengan keluarganya sehingga Umu Salamah diperbolehkan menyusul Abu Salamah dan putranya juga diserahkan ke Umu Salamah.
Umu Salamah bersama putranya naik unta sendiri ke Madinah. Di jalan bertemu Usman bin Thoha yang masih kafir, bertanya kepadanya Umu Salamah mau kemana pergi sendiri dengan putranya tanpa muhrimnya. Umu Salamah menjawab mau hijrah ke Madinah menyusul suami. Kemudian Umu Salamah naik Unta dan antar oleh Usman bin Thoha dengan berjalan kaki menuntun Untanya sampai ke Madinah.
Dari kisah ini bisa diambil hikmahnya bahwa untuk berhijrah harus dengan pengorbanan seperti Umu Salamah harus berpisah dengan keluarganya dan menangis hampir setahun .
Pada akhir tausiahnya berpesan dan mengajak kepada anak didik lapas untuk pada tahun baru 1445 H berniat dengan ikhlas mencari ridho Allah untuk berhijrah dengan mengubur dalam- dalam semua perbuatan yang dilarang agama dan negara berhijrah meningkatkan ibadah kepada Allah SWT: sholat berjamaah , mendengarkan tauziah, mentaati perintah dari pengasuh, belajar rajin, ngaji sehingga keluarga dari LPKA menjadi anak Sholeh , bisa hidup mandiri, sukses dunia dan akhirat.
Penulis : Sri Widodo – Blitar