LENSADAKWAH.COM – Shalat tidak hanya membawa manfaat bagi individu, tetapi juga memiliki dampak besar dalam kehidupan sosial. Salah satu hikmahnya adalah membentuk kedisiplinan dan keteraturan dalam hidup.

Hal di atas yang disampaikan oleh ustad Muchamad Arifin pada muqaddimah kajian Rabu ba’da Shubuh di Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya. Rabu, 19 Pebruari 2025.
Ibadah shalat sudah memiliki jadwal yang tetap, orang yang membiasakan diri untuk menunaikannya akan lebih terlatih dalam mengelola waktu dan menjalani kehidupan dengan lebih teratur.
Selain itu, shalat berjamaah menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan. Ketika umat Islam berkumpul di masjid untuk menunaikan shalat, perbedaan status sosial menjadi tidak relevan.
Dalam shalat berjamaah, semua berdiri sejajar dalam satu barisan, bersujud kepada Allah dengan penuh ketundukan. Hal ini mengajarkan nilai kesetaraan dalam masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial, dan memperkuat hubungan antar individu.
Shalat juga membantu dalam mengontrol emosi serta menjaga ketenangan batin. Seseorang yang melaksanakan shalat dengan khusyuk akan lebih mampu bersikap sabar dan tidak mudah terpancing amarah dalam menghadapi berbagai situasi sosial. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya konflik di tengah masyarakat dapat berkurang.
Selain itu, shalat menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama. Ajaran Islam menekankan pentingnya sikap tolong-menolong dan kepedulian sosial. Orang yang memahami makna shalat dengan baik akan lebih peka terhadap kondisi orang lain dan terdorong untuk membantu mereka yang sedang membutuhkan.
Lebih dari itu, shalat juga berperan dalam menjaga moralitas dan norma sosial. Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan bahwa shalat dapat mencegah seseorang dari perbuatan buruk dan keji. Jika shalat dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka seseorang akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan menghindari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid yang menjadi lokasi pelaksanaan shalat juga memiliki peran sosial yang signifikan. Masjid sering kali dijadikan pusat berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari musyawarah, kajian keislaman, hingga program bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, shalat bukan hanya sekadar ritual ibadah individu, tetapi juga berkontribusi dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis, damai, dan penuh kepedulian.
Semoga kajian ini mampu menjadikan kita semua menjadi umat yang baik, mampu menjaga shalat, juga mampu menjadikan shalat sebagai benteng mencegah perbuatan keji dan mungkar.