LENSADAKWAH.COM – Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. QS. Al Hujurat: 13.
Ayat di atas yang di bacakan oleh ustad Muchamad Arifin dalam muqaddimahnya pada kajian Pimpinan Ranting Aisyiyah Tambak Wedi Cabang Kenjeran Kota Surabaya. Sabtu, 13 Juli 2024.
Kajian yang bertempat di masjid Baitul Kholik Jalan Tambak Wedi Baru V/ 33 Surabaya tersebut dihadiri oleh pengurus dan anggota Aisyiyah serta undangan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kenjeran yang kebetulan bersamaan dengan acara turba ke PRA Tambak Wedi.
Hidup Saling Mengenal
Keberagaman yang ada di atas bumi merupakan rahmad yang harus kita syukuri. Sebagaima ayat 13 dalam QS. Al Hujurat di atas, bahwa di ditengah keberagaman harus saling mengenal bukan saling bermusuhan.
Perbedaan suku, agama, budaya, bahasa dan seterusnya akan menjadi indah ketika kita bisa saling mengenal dan menghargai. Manusia di hadapan Allah yang terbaik adalah ketaqwaanNya.
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Mari kita sibukkan diri kita menjadi hamba yang bertaqwa. Jangan sibuk dengan perbedaan ditengah keberagaman yang ada. Mari kita berusaha menjadi yang terbaik dengan meningkatkan taqwa kita.
Toleransi ditengah keberagaman itu adalah saling menghormati perbedaan bukan saling mengikuti perbedaan. Selama ini banyak yang salah dalam mempraktekkan toleransi. Juga perlu kita pahami bersama bahwa toleransi itu hanya terkait urusan dunia sedangkan urusan akidah itu urusan masing-masing agama dan keyakinan.
Tawakal Hidup Menjadi Damai
Hidup damai akan dirasakan bagi manusia yang selalu tawakal setelah melakukan ikhtiar dan berdoa.
Kenapa kita harus ikhtiar sebelum berdoa dan tawakal. Karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau merubahnya.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. QS. Ar’du: 11
Ikhtiar harus diiringi dengan berdoa. Karena orang yang berikhtiar tanpa diiringi dengan berdoa bisa menjadi sombong apabila menuai hasil dan akan selalu mengeluh jika ikhtiarnya terasa gagal.
Agar tidak tidak timbul rasa cemas dari ikhtiar dan doa, maka harus di tutup dengan tawakal. Dengan tawakal hidup menjadi damai karena hasil ikhtiar dan doa diserahkan kepada Allah swt. (UMA)
#Islam agama damai toleran