LENSADAKWAH.COM – Kehadiran Muhammadiyah pada awalnya bagaikan mesin filter air bersih yang sangat dibutuhkan. Jelas Muchamad Arifin ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhmadiyah di depan kajian rutin warga Muhammadiyah Samarinda. Sabtu, 24 Agustus 2024.
Kajian rutin warga Muhammadiyah yang diselenggarakan di masjid SD Muhammadiyah 1 Samarinda dihadiri oleh deretan pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur termasuk Kyai H. Siswanto ketua PWM Kaltim dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah juga Aisyiyah Samarinda beserta pimpinan amal usaha Muamadiyah lainnya.
Dalam pengantarnya ketua Majelis Tabligh PWM Kaltim Kyai Arifin mengucapkan terimakasih kepada ketua LDK PP Muhammadiyah yang telah meluangkan hadir dalam kajian warga Muhammadiyah Samarinda. Kepada jamah yang hadir kyai Arifin Babe meningatkan kepada para jamaah yang hadir untuk bisa mengikuti kajian rutin ini dengan istiqomah sebagai cara menambah keilmuan dalam ikhtiar menyempurnakan ibadah kita juga menambah syiar bagi warga Muhammadiyah.
Dalam muqoddimahnya Muchamad Arifin menggambarkan Islam pada masa Rasulullah bagaian air yang baru keluar dari sumbernya. Begitu jernih bersih yang dapat diminum siapa saja. Akan tetapi setelah Islam menyebar kepenjuru dunia, maka bagaikan air yang semakin jauh mengalir kemudian kontaminasi oleh kotoran dalam perjalanan. Itulah gambar keyakinan dan kepercayaan adat yang menjadikan ajaran Islam tidak asli lagi sebagaimana Islam pada masa Rasulullah.
Seperti Islam yang hadir di Asia pada awalnya dalam prakteknya lebih banyak terkontaminasi oleh kepercayaan animisme dan dinamisme. Sehingga tidak sedikit umat Islam sebelum abad XIX dalam praktek beribadah umad Islam campur baur dengan adat yang ada pada saat itu. Kondisis ini terjadi karena terputusnya misi dakwah yang telah diemban oleh para penyebar Islam saat itu.
Melihat cara beribadah umat Islam yang semakin jauh dari tuntunan yang sebenarnya, maka Kyai Ahmad Dahlan berikhtiar untuk mengembalikan cara beribadah umat Islam untuk bisa kembali sesui aslinya dengan mendirikan organisasi Muhammadiyah sebagai filter yang dapat membunuh kuman dalam ibadah, seperti TBC (tahayul bid’ah churafat) dan seterusnya.
Selanjutnya dalam kajian tersebut ketua LDK Pp Muhammadiyah yang lebih akrap dipanggilan ustad Arifin menyampaikan kunci kemenangan menurut Al Qur’an. Kenapa dalam Al Qur’an disebutkan beberapa ayat kemenangan ? Karena dunia ini adalah tempat berlomba. Maka dalam berlomba pasti ada menang dan kalah. Maka diperintahkanlah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan fastabiqulkhairat.
Deretan ayat yang dikutip dalam menjelaskan proses menuju kemenagan tersebut adalah QS. Al Mukminun ayat 1-11. Silakan para pembaca membuka ayat tersebut agar mendapat kemenangan di dunia menuju akhirat. Semoga Allah memberikan kemudahan menuju kemenangan. Nasrumminallah Wafathunqorib Wabasysyirilmukminin (UMA).