LENSADAKWAH.COM – Kajian Rabu ba’da Shubuh yang diasuh oleh ustad Nurcholis Huda, 29 Mei 2024 di masjid At-Taqwa Pogot Surabaya mengambil tema “Menuju Jalan Husnul Khotimah“.
Ada beberapa hamba Allah yang tergolong husnul khotimah. Diantaranya adalah:
Hamba yang baik akhlaknya
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِشًا ، وَكَانَ يَقُولُ : إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا
‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash mengatakan, “Rasulullah SAW bukanlah orang yang bertutur kata/bersikap keji dan juga tidak membiasakan dirinya untuk bertutur kata/bersikap keji. Dahulu beliau sering bersabda, ‘Sejatinya orang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.
Hamba yang ingat akan mati
أتيتُ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عاشرَ عشرةٍ , فقال رجلٌ من الأنصارِ : من أكيَسُ النَّاسِ وأكرمُ النَّاسِ يا رسولَ اللهِ ؟ فقال : أكثرُهم ذِكرًا للموتِ وأشدُّهم استعدادًا له أولئك هم الأكياسُ ذهبوا بشرفِ الدُّنيا وكرامةِ الآخرةِ .
”Bersama sepuluh orang, aku menemui Nabi SAW lalu salah seorang di antara kami bertanya, ‘Siapa orang paling cerdas dan mulia wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat’.” (hadits riwayat Ibnu Majah).
Orang yang cerdas adalah bukan orang-orang yang mampu mengumpulkan kekayaan, mampu meraih kedufukan jabatan yang tinggi. Tetapi orang yang cerdas adalah orang yang mampu menyiapkan bekal untuk kematiannya.
Ingat hidup itu bukan permaian. Hidup adalah ibadah yang harus kita jalankan dengan sunggu-sungguh. Jangan main-main dengan kehidupan yang diberikan hanya sekali di dunia.
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْ
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya. QS. Al Hadid: 20
Bagaimana penjelasan selanjutnya ? Silakan simak di waktu luang pada link youtube di bawah ini.
Sumber: Muchamad Arifin