LDK PP Muhammadiyah Temui Wamen Kementerian Pelindung Pekerja Migran RI: Usulkan Pendekatan Dakwah untuk Perlindungan Menyeluruh
LENSADAKWAH.COM – Jakarta, 6 Agustus 2025. Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan silaturrahim dengan Wakil Menteri Kementerian Pelindung Pekerja Migran Republik Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Wakil Menteri Kementerian Pelindung Pekerja Migran Republik Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla
Silaturrahim ini dipimpin langsung oleh Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, yang hadir bersama jajaran pengurus dan staf, yakni Bendahara Mufid Habib Mustofa, Wakil Bendahara Kamarul Zaman, serta dua staf sekretariat, Najihussalam dan Ary Juanda. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaboratif.
Dalam sambutannya, Dzulfikar Ahmad Tawalla menyambut baik kehadiran LDK PP Muhammadiyah dan mengapresiasi perhatian Muhammadiyah terhadap isu-isu pekerja migran Indonesia. Ia menegaskan bahwa perlindungan pekerja migran tidak hanya menyangkut aspek hukum dan administratif, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual dan kultural.
Sementara itu, Muchamad Arifin menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengusulkan pentingnya pendekatan dakwah dalam menangani persoalan-persoalan pekerja migran, khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran moral dan krisis spiritual.
“Kami percaya, pembinaan moral dan dakwah sangat relevan untuk memperkuat ketahanan diri para pekerja migran. Tidak semua persoalan bisa diselesaikan secara hukum semata; perlu sentuhan nilai-nilai agama dan kemanusiaan,” ujar Arifin.
LDK PP Muhammadiyah juga menekankan pentingnya pembekalan keagamaan dan pemahaman hukum bagi para calon pekerja migran sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Para dai dan daiyah LDK Muhammadiyah, menurut Arifin, siap berperan aktif dalam memberikan edukasi, bimbingan spiritual, dan pendampingan moral baik di tanah air maupun melalui jaringan mitra di luar negeri.
Usulan ini disambut positif oleh Dzulfikar Ahmad Tawalla, yang menyatakan keterbukaan pemerintah untuk menjalin kemitraan dengan organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah dalam memperkuat sistem perlindungan pekerja migran secara lebih menyeluruh.
Silaturrahim ini diakhiri dengan semangat sinergi dan komitmen bersama untuk menindaklanjuti langkah-langkah kolaboratif yang konkret antara LDK PP Muhammadiyah dan Kementerian Pelindung Pekerja Migran, demi menciptakan perlindungan yang tidak hanya legal-formal, tetapi juga berbasis nilai, berkelanjutan, dan manusiawi.