Lensadakwah.com – Politik ada dimanapun, yang mengharuskan seseorang membuka pikirannya dalam merencanakan sesuatu untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.
Hal di atas yang disampaikan oleh dr. Zuhrotul Mar’ah ketua Koordinator Divisi Dakwah Marginal Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada acara Fakultas Agama Islam Ta’aruf (fatar) yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya. Ahad, 24 September 2023.
Pengurus LDK PP Muhammadiyah yang akrap dipanggil dengan dokter Zuhro ini menyampaikan tema ” Membumikan Nilai Politik Islam, Mewujudkan Mahasiswa FAI Generasi Milenial Yang Profetik dan Sadar Politik“.
Dalam paparannya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyampaikan bahwa politik itu memiliki arti yang sangat luas.
Politik memiliki makna seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstituasional maupun nonkonstitusional.
Buta yang terpuruk adalah buta politik jelas dr Zuhro pada peserta. Kenapa terpuruk ? Dia tidak mendengar, tidak berbucara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik.
Orang yang buta potitik tidak sadar bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sekolah dan semua biaya adalah tergantung pada politik.
Kembali aktivis dakwah marginal LDK Muhammadiyah ini menegaskan bahwa orang yang buta politik otu bodoh, sehingga dia merasa bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia membenci politik.
Pernahkah para penbenci politik sadar, bahwa beramal ma’ruf nahi munkar itu butuh kekuatan politik ? Mereka beranggapan tatanan kehidupan bisa diselesaikan tanpa kekuasaan. Alangkah naibnya orang yang buta politik.
Lanjut dr Zuhro menyampaikan bahwa untuk mewujudkan tatanan hidup dalam istilah Islam terbentuknya baldatu toyyibatun warobbun ghafur membutuhkan sentuhan tangan-tangan politik (as-siasah).
Dalam pantauan lensadakwah.com acara diakhiri dengan diskusi yang sungguh menarik hingga waktu yang di jadwalkan berakhir.
Sumber : Lokasi taaruf dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya
Editor : Muchamad Arfin