LENSADAKWAH.COM – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Candi Sidoarjo selenggarakan Pengajian Ahad Pagi bertempat di Ranting Balong Gabus tepatnya di rumah Bapak Riki yang diikuti oleh seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah. Ahad, 27 Oktober 2024.
Pengajian yang dihadiri oleh Seribu lebih jamaah tersebut menghadirkan narasumber ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ustad Muchamad Arifin.
Panitia dalam pengajian tersebut menyodorkan tema kepada narasumber yaitu ” Menguatkan Ukhwah di Tengah Kemajemukan Umat”.
Nampak hadir juga dalam pengajian tersebut ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidoarjo Prof Dr Dzoul Milal, M.Pd. Dalam sambutannya panggilan Prof. Milal tersebut merasa bangga pengajian di PCM Candi begitu nampak ansias warga Muhamamdiyah dalam mengikuti pengajian hingga jamaah memenuhi jalan sepanjang mata memandang.
Ketua PDM Sidoarjo memberikan apresiasi kepada PCM Candi yang sudah mampu menghadirkan begitu banyak jamaah apalagi penceramahnya mengundang dari Pimpinan Pusat LDK Muhammadiyah.
Sementara itu ustad Arifin yang menjadi penceramah dalam kajian tersebut cukup gembira dengan melihat banyaknya jamaah melimpah ruah dengan doorprize yang disiapkan serta periksa kesehatan gratis. Luar biasa puji ketua LDK PP Muhammadiyah pada panitia.
Dalam menyampaikan tema yang disosorkan oleh panitia seputar Memperkuat Ukhwah di Tengah Kemajemukan Umat, ustad Arifin dalam muqaddimahnya mengutip ayat yang berbunyi:
اَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti. QS. Al Hujurat: 13
Atas ke Maha KekuasaanNya, maka Allah menjadikan perbedaan antara suku satu dengan suku lainnya. Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya.
Allah tidak menyukai orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya.
Ustad yang juga Instruktur Nasional Moderasi Beragama Kementrian Agama ini juga menginggung soal isu toleransi yang pada akhir-akhir ini sering kita membacanya lewat media soaial.
Isu toleransi ini sengaja dimunculkan sebagai iktiar untuk mengingatkan, bahwa kita hidup di Indonesia yang penuh dengan keberagaman, perbedaan antara suku, ras, kepercayaan, agama tetap rukun dan hidup damai ditengah perbedaan.
Hidup di tengah keberagaman tugas kita adalah menjaga kerukunan dan ketentraman dengan saling mengenali dan menyayangi satu sama lainnya lita’arafu. Terangnya pada jamaah. Sedangkan kita sebagai hambaNya tetap berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Karena manusia yang dimulyakan adalah yang beriman kepadaNya. Inna akramakum ‘indallahi atqakum.
Di tengah ceramahnya terkait memperkuat ukhwah di tengah kemajemukan umat, ustad Arifin juga menyelipkan beberapa cerita perjalannya sebagai Dai Komunitas Muhammadiyah, mulai dari ketemu komunitas anak punk, anak jalanan, eks psk serta pengalaman dakwah di perkampungan mualaf daerah terpencil.
Cerita-cerita dakwah di tengah berbagai komunitas yang beragam sungguh menarik perhatian jamaah kajian hingga acara yang berjalan 90 menit tersebut tidak terasa hingga akhir.