LENSADAKWAH.COM – Di depan para mualaf ketua Lembaga Dakwah Komunitas Muhammadiyah (LDK) Pimpinan Pusat Muhamadiyah menyampaikan, bahwa menjadi seorang muslim itu mudah. Yang penting selalu bersyukur insyaallah hidup menjadi tenang, bahagia, mesra baik dilingkungan keluarga, masyarakat maupun sebagai warga negara termasuk sebagai umat beragama.

Hal di atas yang disampaikan Muchamad Arifin dalam kegiatan Kajian Intensif Al Islam untuk Mualaf (KIAM) di Masjid Jenderal Sudirman Surabaya. Ahad, 16 Ramadhan 1446 H/ 16 Maret 2025.
Kajian yang diikuti 50 mualaf dari warga Surabaya tersebut diselenggarakan oleh LDK PWM Jawa Timur bersama LDK PDM Kota Surabaya dalam rangka meningkatkan keimanan dan ibadah bagi mualaf di Bulan Ramadhan dalam kegiatan Kajian Intensif Al Islam untuk Mualaf (KIAM) yang merupakan program unggulan LDK Muhmadiyah selama bulan Ramadhan.
Dalam sajian meterinya ketua LDK PP Muhammadiyah lebih banyak menampilkan vidio inspirasi sehingga para jamaah yang rata-rata mualaf dan juga dalam bulan Ramdhan dapat mengikutinya dengan gembira, bahkan tidak jarang ketawa karena beberapa vidio nampak penampilannya lucu sekali.
Lanjut ustad Arifin menjelaskan, bahwa Islam adalah agama yang membawa kemudahan, namun kemudahan itu sering kali diperoleh melalui kesabaran. Allah tidak menginginkan kesulitan bagi hamba-Nya, tetapi kehidupan tetap dipenuhi dengan berbagai ujian dan tantangan. Justru di situlah letak kebijaksanaan Islam mengajarkan bahwa kesabaran adalah jalan untuk mencapai kemudahan.
Dalam menjalankan ibadah, Islam memberikan berbagai keringanan bagi mereka yang menghadapi kesulitan. Orang yang sakit atau sedang bepergian diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu. Jika tidak mampu shalat dalam posisi berdiri, boleh melakukannya sambil duduk atau berbaring. Jika air tidak tersedia untuk bersuci, diperbolehkan bertayamum.
Hal di atas membuktikan bahwa Islam tidak membebani manusia di luar batas kemampuannya, tetapi justru memberi ruang bagi mereka yang menghadapi keterbatasan dengan penuh kesabaran.
Meski demikian, kemudahan dalam Islam bukan berarti seseorang bisa mengabaikan usaha. Justru, sering kali kemudahan datang setelah seseorang bersabar dalam menghadapi kesulitan. Allah berfirman, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6). Ayat ini mengajarkan bahwa setiap tantangan yang dihadapi dengan kesabaran akan berakhir dengan kemudahan yang dijanjikan Allah.
Rasulullah ﷺ juga menunjukkan bahwa kesabaran dalam menjalankan agama akan membawa ketenangan. Beliau mengingatkan agar umatnya tidak berlebihan dalam beribadah hingga menyulitkan diri sendiri. Islam mengajarkan keseimbangan dalam hidup, tidak tergesa-gesa, serta meyakini bahwa setiap cobaan yang dihadapi dengan sabar akan membawa kebaikan.
Selain itu, Islam selalu membuka pintu tobat bagi siapa saja yang ingin kembali kepada Allah. Tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni selama seseorang bersungguh-sungguh dalam bertobat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap kesalahan dan kegagalan, selalu ada peluang bagi mereka yang mau bersabar dan berusaha memperbaiki diri.
Kesimpulannya, Islam adalah agama yang menenangkan dan membimbing manusia dengan ajaran yang penuh kemudahan. Namun, untuk merasakan kemudahan tersebut, seseorang perlu bersabar dalam menghadapi berbagai ujian hidup dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Dengan kesabaran, seseorang akan merasakan betapa besarnya rahmat Allah dalam setiap kemudahan yang diberikan-Nya.
Paparan kajian yang disuguhkan dengan multimedia menjadikan para jamaah KIAM betah mengikuti hingga batas waktu yang telah ditentukan.