LENSADAKWAH.COM – Sebelum berakhirnya kegiatan baitul arqam, para siswa SMP Muhammadiyah 15 Surabaya wajib mengikuti materi yang cukup penting, yaitu Bahaya Pornografi dan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Materi tersebut di atas sangat penting untuk disampaikan mengingat dari perkembangan tekonologi informasi yang tidak terbendung akhir-akhir ini salah satu dampat negatifnya adalah mudahnya mengakes situs-situs pornografi yang dapat berdampak pada LGBT.
Muchamad Arifin selaku narasumber pada acara tersebut memberikan apresiasi kepada SMP Muhammadiyah 15 yang berlokasi di jalan Platuk 104 Surabaya ini yang begitu peduli pada anak didiknya akan bahaya pornografi dan LGBT yang sekarang telah menyerang generasi Z ini.
Penyebab maraknya pornografi dilingkungan generasi Z salah satunya adalah dari teman sebaya, pengaruh lingkungan, peranan media sosial, perkembangan teknologi, kurangnya (perhatian, pengawasan, dan pendidikan agama) oleh keluarga termasuk lembaga pendidikan.
Di depan para peserta baitul arqam yang terdiri dari murid-murid kelas Sembilan SMP Muhammadiyah 15 Surabaya tersebut, Muchamad Arifin memutarkan sebuah film berdurasi 8 menit yang menceritakan seorang anak terjebak pada pergaulan bebas hingga berakhir masuk penjara dan meninggal dunia.
Dari konten film tersebut berharap para peserta dapat melihat, mendengar dan berpikir akan bahaya yang ditimbulkan akibat dari pergaulan bebas dan tidak selektif dalam membuka situs-situs negatif yang ada dalam gadget.
Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga menjelaskan, bahwa kerusakan otak akibat pornografi sama dengan kerusakan otak karena kecelakaan dan bahkan lebih merusak daripada kerusakan otak karena narkoba.
Kembali melalui vidio pendek yang ditayangkan menjelaskan, adiksi pornografi akan merusak lima bagian otak sekaligus. Selain itu, adiksi pornografi bahkan tidak hanya merusak diri sendiri, namun juga dapat merusak atau merugikan orang lain.
Remaja yang kecanduan pornografi akan menunjukkan gejala penurunan prestasi, perubahan pola tidur, pergi tidak mengenal waktu, banyak teman yang tidak dikenal, emosional, banyak persoalan, sehingga menimbulkan berbagai dampak buruk bagi diri sendiri maupun lingkungannya.
Motivator Bidang Pencegahan BNN ini menyampaikan, bahwa naiknya grafik pada beberapa penelitian terhadap LGBT dilingkungan generasi Z dan semua usia tidak lepas dari kurangnya pemahaman yang diberikan kepada pengguna gadget sejak usia dini.
Apa yang telah dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 15 Surabaya pada acara baitul arqam ini sangat tepat sebagai antisipasi untuk mencegah terjangkitnya kecanduan pornografi maupun menekan angka laju menuju LGBT yang semakin tak terkendal akhir-akhir ini.
Sumber: Rihlah Ramadhan kontributor lensadakwah.com