LENSADAKWAH.COM – Anastasia Miranda Hokon merasa gembira setelah ikrar secara resmi menjadi seorang muslimah dari agama sebelumnya. Kalimat tersebut yang terucap setelah mengucapkan dua kalimat syahat yang di bimbing oleh ustad Muchamad Arifin ketua takmir Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya. Kamis, 6 Maret 2025.
Ikrar yang dilaksanakan ba’da shalat Shubuh dengan disaksikan ratusan jamaah tersebut, diawali dengan beberapa pertanyaan oleh pembimbing:
Apakah saudari Anastasia Miranda Hokon masuk Islam ada yang memaksa? Tidak, kemauan saya sendiri.
Setelah mendengarkan ucapan jelas, bahwa masuk Islam tidak ada yang memaksa, maka ustad Arifin lanjut membimbingnya dengan meminta Anastasia Miranda Hokon untuk mengikutinya:
Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah, Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan (Rasul) Allah
Rodhitu billahi rabba, wa bil-islami dina, wa bi Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama nabiyyan wa rasula, aku sunggu rida Engkau sebagai Rabb-ku. Aku sungguh rida Islam sebagai agamaku, dan aaku sungguh ikhlas Muhammad Rasulullah sebagai nabi dan rasul panutanku
Menjadi mualaf itu panggilan dan hidayah. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa hidayah adalah hak prerogatif-Nya. Allah berfirman dalam Surah Al-Qasas ayat 56:
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al-Qasas: 56)
Ayat ini menjelaskan bahwa seseorang bisa saja memiliki niat dan usaha untuk mencari kebenaran, tetapi pada akhirnya, hidayah adalah pemberian Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Dalam Surah An-Nur ayat 35, Allah juga berfirman:
“Allah (pemberi) cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar…” (QS. An-Nur: 35)
Ayat tersebut sering ditafsirkan bahwa hidayah Allah bagaikan cahaya yang menerangi hati manusia, membimbing mereka menuju kebenaran. Seseorang yang menjadi mualaf sejatinya mendapatkan cahaya tersebut sebagai bentuk petunjuk dari Allah.
Selain itu, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui dirimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR. Muslim No. 2406)
Hadis ini menunjukkan bahwa hidayah adalah sesuatu yang sangat berharga, dan menjadi mualaf adalah bentuk penerimaan hidayah dari Allah.
Dengan demikian, menjadi mualaf bukan hanya hasil pencarian pribadi tetapi juga wujud dari panggilan spiritual dan hidayah yang diberikan oleh Allah kepada hamba yang dikehendaki-Nya.
Acara ikrar masuk Islam saudari Anastasia Miranda Hokon di Masjid At-Taqwa, di buka oleh ustad Bahrun dan di akhiri dengan tausiah oleh ustad Nawawi. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.