Lensadakwah.com – Forum Guru Muhammadiyah Jombang selenggarakan kegiatan Pemantapan Idiologi Muhammadiyah bagi para pendidik dilingkungan sekolah Muhammadiyah se-wilayah Jombang.
Foto bersama saat pembukaan berlangsung
Acara yang diselenggarakan di SMP Muhammadiyah Jombang pada hari Sabtu, 18 Pebruari 2023 tersebut dibuka langsung oleh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang Dr. Ir. Abdul Malik, MP.
Dalam sambutannya ketua PDM Jombang mengajak kepada para pendidik Muhammadiyah untuk selalu semangat dalam menjalankan tugasnya dengan ikhlas sebagai pendidik serta meningkatkan kwalitas mengajarnya.
Dalam kegiatan pemantapan idiologi Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Dikdasmen Muhammadiyah PDM Jombang tersebut menghadirkan narasumber Muchamad Arifin Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur periode 2015-2022.
Dalam muqaddimahnya panggilan ustad Arifin ini mengajak kepada pendidik Muhammadiyah yang hadir untuk menjadi hamba yang selalu bersyukur serta menata niat menjadi pendidik di Muhammadiyah. Jangan salah menata niat. Tegasnya.
Lanjut ustad Arifin memutar sebuah vidio detik-detik Kyai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah yang diambil dari sebuah film Sang Pencerah.
Muhammadiyah itu seperti mesin pembersih virus pada awal berdirinya. Kenapa demikian ? Lanjut ustad Arifin menjelaskan melalui gambaran yang ditayangkan di layar projector.
Islam pada jaman Rasulullah seperti air yang masih baru keluar dari sumber (mata air) yang mengalir begitu jernih sehingga bisa diminum tanpa khawatir. Begitu juga Islam pada awal berdirinya. Jelasnya.
Air semakin jauh mengalir pasti semakin kotor, melewai kandang sapi kena kotoran sapi, melewati kandang kambing kena kotoran kambing dan seterusnya.
Islam ketika datang ke Indonesia, dimana Indonesia pada saat itu kaya dengan budaya animisme, dinamisme yang menyebakan ajaran Islam dalam prakteknya terkontaminasi budaya yang sudah melekat sebelumnya.
Berangkat dari kondisi di ataslah, maka Kyai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai filter atau penyaring adanya praktek beribadah yang sudah tidak murni lagi alias campur aduk dengan budaya animisme dinamisme.
Jadi dalam ibadah khusus Muhammadiyah kembali kepada aslinya yang diajarkan atau di contohkan oleh Rasulullah Muhammad saw. Tapi dalam kaitannya dengan urusan dunia Muhammadiyah berfikirnya kedepan bukan kebelakang. Oleh karena itu Muhammadiyah juga disebut gerakan tajdid.
Terus berkembangnya beberapa Amal Usaha Muhammadiyah, seperti: Perguruan Tinggi, Panti Asuhan Pondok Pesantren, Rumah Sakit, sekolah mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi serta terus bermunculan Aum lainnya itu sebagai bukti kalau Muhammadiyah gerakan pembaharu (tajdid).
Muhammadiyah kini sedikitnya memiliki 30 juta orang pengikut, lebih dari 12.000 amal usaha, total kekayaan lembaga lebih dari Rp320 triliun, sering disebut sebagai organisasi terkaya dunia karena berangkat dari pesan mulia Kyai Ahmad Dahlan ” Hidup-hidupi Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”.
Sebagai kader atau pengurus Muhammadiyah wajib paham dan memiliki 10 sifat kepribadian Muhammadiyah, yaitu:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyyah
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar dan falsafah negara yang sah
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta merujuk contoh teladan yang baik
7. Aktif dalam arus perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam, dan membela kepentingannya
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah.
10. Bersifat adil dan kolektif kedalam keluar dengan kebijaksanaan
Sebelum menutup paparannya ustad Arifin berpesan, agar bisa mengurus Muhammadiyah dengan fokus, maka jangan mudah terpancing isu-isu murahan yang sengaja digulirkan oleh kelompok tertentu dengan tujuan merusak semangat kita dalam ber-Muhammadiyah.
Isu-isu yang dimaksud telah dijelaskan dengan catatan off the record.
lensadakwah.com